Jember (Antara Jatim) - Puluhan warga yang menjadi korban penipuan biro perjalanan umrah PT Bestari Lingkarraksa melaporkan biro perjalanan tersebut ke Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, Senin. "Sudah tiga kali tertunda keberangkatan kami untuk melaksanakan umrah, namun pihak PT Bestari memberikan alasan yang tidak masuk akal dan mereka selalu berjanji kami akan segera berangkat ke Tanah Suci," kata salah seorang pelapor M Ghazali. Menurut dia, kasus dugaan penipuan itu bermula saat PT Bestari mempromosikan perjalanan umrah dengan biaya murah. Bahkan, karyawan biro perjalanan itu datang langsung ke rumah-rumah warga sehingga banyak warga yang tertarik. "Pada Agustus 2013, sebanyak 45 orang dari Kabupaten Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dan Pasuruan mulai melunasi biaya perjalanan umrah dengan nominal yang bervariasi yang berkisar Rp19 juta hingga Rp26 juta," tuturnya. Puluhan warga yang sudah melunasi dijanjikan berangkat umrah pada Maret 2014, namun PT Bestari menunda keberangkatan pada April 2014. Akan tetapi, hingga waktu yang ditentukan tidak ada kejelasan kapan puluhan warga diberangkatkan ke Tanah Suci. "Saat kami tanya penundaan pada April lalu, alasan pihak PT Bestari karena ada pelaksanaan Pemilu 2014 dan dijanjikan pada 25 Mei 2014, namun lagi-lagi jadwal keberangkatan umrah ditunda tanpa ada kepastian dari pihak biro perjalanan," paparnya. Sebanyak 45 korban yang sudah menyetor uang ke PT Bestari akhirnya melaporkan kasus penipuan tersebut ke Mapolres Jember karena tidak ada itikad baik dari pihak biro perjalanan untuk mengembalikan seluruh biaya yang sudah disetorkan. "Kalau memang tidak jadi berangkat umrah, kami minta seluruh biaya yang sudah disetorkan harus dikembalikan utuh," ujarnya. KBO Satreskrim Polres Jember Iptu Suhartanto membenarkan telah menerima laporan korban penipuan umrah tersebut dan akan dipelajari lebih lanjut. "Bukti awal terjadinya penipuan sudah jelas dan penyidik akan mendalami pemeriksaan selanjutnya dengan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi yang diduga terlibat dalam kasus penipuan ibadah umrah itu," tuturnya.(*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014