Kota Gaza (Antara/AFP) - Sebuah pesawat tempur Israel menyerang Jalur Gaza bagian utara, Rabu, mencederai enam orang, satu diantaranya dalam keadaan sangat serius, kata Hamas yang menguasai wilayah itu.
Serangan itu dilakukan ketika ribuan orang turun ke jalan di Kota Gaza merayakan pengumuman Hamas dan PLO mengenai perjanjian untuk membentuk pemerintah persatuan guna mengakhiri perpecahan pemerintahan selama tujuh tahun.
Israel belum memberikan tanggapan segera mengenai laporan serangan tersebut.
Sebelum serangan itu, kelompok-kelompok Palestina yang bersaing mencapai kesepakatan untuk membentuk sebuah pemerintah persatuan independen dalam waktu lima pekan di bawah kepemimpinan Presiden Palestina yang berkantor di Tepi Barat.
"Sebuah kesepakatan telah dicapai mengenai pembentukan pemerintah independen yang dipimpin Presiden Mahmud Abbas dalam waktu lima pekan," kata sebuah pernyataan yang dibacakan oleh Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya yang berdiri bersama delegasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang berkunjung.
Baru pertama kali ini kedua kubu yang bermusuhan itu mengumumkan perjanjian untuk mengakhiri perselisihan mereka.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.
Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari pada November 2012 yang menewaskan 177 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.
Kekerasan itu meletus pada 14 November 2012, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel.
Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran, sementara pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai pada 21 November 2012, sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014