Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 5.800 pedagang kaki lima di Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini akan menempati salah satu mal yang berada di tengah kota itu, yakni Mal Alun-alun.
Kepala Dinas Pasar Kota Malang bambang Suharijadi, Selasa, mengatakan selain akan menempati salah satu lantai di Mal Alun-alun, pedagang kaki lima (PKL) tesrebut juga akan dikucuri modal usaha agar mereka tidak lagi berjualan di beberapa titik sepanjang ruas jalan protokol, seperti di Jalan Pasar Besar, Jalan Trunojoyo maupun Klojen.
"Sebelum kami lokalisasi di Mal Alun-alun, keberadaan PKL tersebut akan didata kembali, meski saat ini berapa jumlahnya sudah diketahui. Hasil pendataan itu nanti akan menjadi acuan kami untuk melakukan penertiban," tegas Bambang.
Ribuan PKL tersebut, kata Bambang, tidak hanya berjualan di sejumlah titik ruas jalan saja, tapi juga yang berada di kawasan Pasar Induk Gadang (PIG), Pasar Besar, Pasar Klojen, Zaenal Zakse, Kebalen maupun Blimbing.
Ia menegaskan pemindahan ribuan PKL tersebut untuk mengarahkan mereka agar tetap menjaga ketertiban dan keindahan wajah kota sekaligus melakukan pembinaan. Setelah dilakukan pendataan dan ditempatkan di Mal Alun-alun, mereka akan dikucuri modal untuk membuka usaha.
Menurut dia, nominal modal yang bakal dikucurkan tersebut bervariasi, tergantung jenis usaha yang akan dijalankan. Alokasi anggaran untuk modal usaha PKL itu dari APBD Kota Malang, namun jumlahnya masih akan dikaji lebih rinci.
Ia mengakui sampai saat ini jenis usaha yang akan dikembangkan para PKL tesrebut juga belum ditentukan, bahkan sosialisasi terkait pembinaan dan penempatan PKL di Mal Alun-alun itu juga belum dilakukan karena masih menunggu kajian dari Bappeda.
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014