"Sungguh ini satu lagi bukti nyata bahwa mereka (mahasiswa) dari keluarga tidak mampu pun bisa berprestasi jika diberi kesempatan. Tugas kita adalah memberikan kesempatan itu," ucap Mendikbud Mohammad Nuh. Ucapan itu disampaikan Mendikbud ketika mendapat kabar bahwa tim robot Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menjadi juara lomba robot pemadam api internasional "Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014" di Trinity College, Hartford, Connecticut, AS, 5-6 April 2014. Bahkan, Mendikbud pun rela menunda penerbangan ke Jakarta hingga tiga jam untuk sekadar menyambut kepulangan Jawara Dunia dari PENS itu dari AS di Terminal 2 Internasional Bandara Juanda Surabaya pada Rabu (9/4) pukul 20.00 WIB. Tim robot PENS dengan empat robot kebanggaan dari dua tim, yakni Tim EFFIRO (EEPIS fire fighting robot) dan Tim EILERO (EEPIS Inteligent Legend Robot) memang mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi robot pemadam api internasional di AS bersama tim dari Politeknik Bandung (Polban). Dalam penyambutan itu, Nuh menyambut mereka dan mengalungkan karangan bunga sebagai wujud apresiasi karena telah memberikan kado untuk Indonesia. "Saya atas nama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada anak-anak muda yang berprestasi di ajang Trinity," ungkapnya. Mendikbud pun berjanji memberikan beasiswa lanjut jenjang dan beasiswa S2 kepada tujuh orang dari Tim EFFIRO dan Tim EILERO sebagai apresiasi atas penghargaan yang berhasil mereka raih. Selain itu, Nuh juga menjanjikan beasiswa S3 bagi para dosen PENS yang belum menempuh pendidikan tingkat doktoral. Tim PENS yang berangkat ke AS atas biaya Ditjen Dikti Kemendikbud adalah Tim EFFIRO yang terdiri dari tiga mahasiswa, dua dosen pembimbing, dan seorang official. Ketiga mahasiswa adalah Mughni Syahid (D3-Elektro Industri), Derry Pratama (D4-Teknik Komputer) dan Saiful Fatoni (D4-Teknik Mekatronika). Dua dosen pembimbing Tim EFFIRO adalah Eko Henfri Binugroho MSc dan Rahardita Widyatra Sudibyo S.ST, sedangkan seorang official yang mengawal tim adalah Dr Endra Pitowarno M.Eng (pakar robotika PENS). Tim PENS itu membawa tiga robot beroda yang didaftarkan dengan nama dan karakteristik serta strategi yang berbeda yakni PENS, Senior EFFIRO dan ER2C. Namun, ada satu lagi Tim PENS yang tidak berangkat tapi menitipkan robot berkaki kepada mereka. Robot titipan yang diberi nama Walking EFFIRO itu milik Tim EILERO dan robot titipan itu akhirnya menjadi juara pertama juga pada divisi robot berkaki. Tim EILERO beranggotakan Miftahul Arrijal Rifa'i (D4-Teknik Elektronika), Dany Preistian (D4-Teknik Komputer), Koris Pramita (D4-Teknik Elektronika), Ervanudin (D4-Teknik Mekatronika), Muchammad Chanif Qomaruddin (D4-Teknik Elektronika) dan Akhmad Zackarya Rizqy S. (D4 Teknik Elektronika). Seperti diungkapkan Mendikbud Mohammad Nuh, ada empat orang dari dua tim itu yang merupakan penerima beasiswa Bidik Misi, yakni Mughni Syahid (D3-Elektro Industri/EFFIRO), Dany Preistian (D4-Teknik Komputer/EILERO), Ervanudin (D4-Teknik Mekatronika/EILERO), dan Akhmad Zackarya Rizqy S. (D4 Teknik Elektronika/EILERO). Kalahkan Israel-AS Meski baru pertama kali mengikuti ajang robot pemadam api kelas dunia itu, tim Robot PENS "EFFIRO" yang menjadi juara lomba robot pemadam api internasional "Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest 2014" itu mampu mengalahkan tim-tim Israel dan Amerika. "Kami bangga, karena mampu menjadi juara dalam lomba yang baru pertama kali diikuti PENS, apalagi menyisihkan tim-tim hebat dari Israel dan Amerika," kata anggota Tim Robot EFFIRO Saiful Fatoni di sela-sela penyambutan kedatangan tim PENS oleh Mendikbud. Mahasiswa Teknik Mekatronika (D4) PENS itu mengaku Tim Israel merupakan juara tahun lalu, tapi PENS akhirnya mampu mengalahkan puluhan robot pemadam api dari enam negara, yakni Israel, AS, Kanada, Kuwait, Armenia, dan Indonesia, bahkan capaian waktunya meninggalkan robot lainnya. "Peserta divisi beroda ada 54 robot, sedangkan kelas berkaki ada lima robot. Ikhtiar kami tidak sia-sia, meski kami harus mengurangi waktu istirahat untuk mengumpulkan bonus (penilaian) dan mempelajari strategi lawan melalui tayangan video tim lawan. Kami juga sering melakukan uji coba robot dan banyak berdoa," katanya. Sementara itu, dosen pembimbing Tim PENS Eko Henfri Binugroho MSc menyebutkan bahwa skor pertandingan dilihat dari kecepatan waktu dalam menyelesaikan tugas untuk memadamkan api yang dicapai "10 besar" menunjukkan Tim PENS sangat membanggakan. "Tiga robot pemadam api kategori beroda dari PENS adalah tim ER2C (PENS) yang mencatat waktu 6,533 detik, tim EFFiRo (PENS) dengan waktu 8,55 detik, dan tim PENS (PENS) dengan catatan waktu 9,303 detik, sedangkan tim Panther dari Israel pada posisi keempat dengan rentang waktu yang tercapai cukup jauh yakni 25,746 detik," katanya. Untuk posisi kelima hingga ke-10 adalah Siliwangi 2.1 (Polban/36,117 detik), Gympy (46,568 detik), T3 (52,441 detik), Windows ME (80,391 detik), Lopsidol (178,646 detik), dan Theseus (615,954 detik). "Untuk divisi "walking fire-fighting", ada lima tim robot pemadam api kategori berkaki yang berlaga dengan hasilnya adalah Walking EFFiRo (20,967 detik/PENS), Yudhistira 1.1 (32,962 detik/Polban), Yudhistira 1.2 (43,418 detik/Polban), BrushFire (1.114,123 detik), dan Caitlin 2.0 (2.340 detik)," katanya. Tentu, prestasi itu sangat membanggakan bangsa dan negara. "Kami bangga bisa kembali menunjukkan kepada dunia bahwa mahasiswa dan perguruan tinggi Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional," kata Mendikbud Mohammad Nuh. Menurut Humas PENS Andri Suryandari, Eko Henfri (salah satu dosen pembimbing) bukanlah nama yang baru di dunia robotika. Semasa menjadi mahasiswa PENS, tim B-CAK yang dipimpinnya mewakili Indonesia di NHK International Robot Contest menjadi Juara Dunia di Jepang pada tahun 2001. "Tahun 2001, Tim B-CAK (PENS) menjadi Juara Dunia di NHK International Robot Contest di Koriyama, Jepang. Kontes robot ini sekarang dikenal sebagai ABU Robocon," katanya. Tahun 2013, Tim ERSION (PENS) mendapatkan "Second Runner-Up" dan ABU Robocon Award serta ROHM Special Award di ABU Robot Contest 2013 di Danang, Vietnam. Selain itu, Tim EROS (PENS) meraih peringkat "tujuh besar" dunia di kontes robot sepakbola RoboCup 2013 untuk Kategori Humanoid Kids di Eindhoven, Belanda. "Tahun yang sama (2013), Tim PENShip juga menempatkan diri pada "tujuh besar" dunia pada kontes kapal cepat tanpa awak RoboBoat 2013 di Virginia, Amerika Serikat. Alhamdulillah, PENS sekarang juga melengkapi dengan menjadi juara lomba robot pemadam api," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014