Surabaya (Antara Jatim) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Wilayah IV Jawa Timur memastikan stok uang kartal cukup selama momentum pemilihan umum legislatif (Pileg) Tahun 2014 karena pertumbuhan transaksi perputaran uang di Jatim stabil.
"Apalagi pada periode triwulan I/2014 di mana pemilihan umum legislatif pada bulan April 2014 tidak berpengaruh signifikan pada permintaan uang kartal di Jawa Timur," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jatim, Dwi Pranoto di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, aliran uang keluar dari Bank Indonesia kepada perbankan (total outflow) selama Triwulan I/2014 tercatat sebesar Rp8,1 triliun. Kinerja ini stabil dibandingkan 'outflow' pada periode yang sama tahun 2013 yang juga mencapai Rp8,1 triliun.
"Dari jenis pecahannya, terdapat peningkatan uang keluar untuk uang pecahan kecil yaitu uang pecahan Rp5 Ribu, Rp10 Ribu, dan Rp20 ribu," paparnya.
Peningkatan itu, yakin dia, juga terkait dengan kebijakan Bank Indonesia untuk senantiasa mengedarkan uang yang layak edar di masyarakat (clean money policy). Langkah tersebut dilakukan dengan perluasan layanan penukaran uang kecil melalui perbankan dan upaya peningkatan kegiatan pelayanan kas keliling di seluruh wilayah Jawa Timur.
"Selama tiga bulan terakhir, peningkatan outflow uang pecahan kecil pada uang pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu sekitar 54-56 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Kalau uang pecahan Rp5 ribu sekitar 30 persen," ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan itu masih dalam kisaran normal dan sesuai dengan proyeksi kebutuhan uang kartal yang telah diperkirakan oleh Bank Indonesia Jawa Timur.
"Sementara, sesuai data historis beberapa tahun terakhir terdapat beberapa momentum aktivitas rutin masyarakat yang selalu diiringi dengan tingginya permintaan uang kartal," ucapnya.
Ia mencontohkan, yakni pada saat Hari Raya dan Hari Besar seperti Idul Fitri, Imlek, Natal dan Tahun Baru. Bahkan, pada periode liburan sekolah.
"Khusus momentum pesta demokrasi yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali juga berpotensi untuk mendorong peningkatan kebutuhan uang kartal seiring dengan peningkatan transaksi ekonomi dalam periode Pemilu," katanya.
Namun, lanjut dia, permintaan masyarakat masih jauh di bawah kebutuhan untuk menghadapi hari Raya seperti Idul Fitri. Oleh sebab itu BI telah menyusun rencana distribusi uang dan disesuaikan dengan momentum tingginya aktivitas ekonomi serta transaksi keuangan masyarakat pada tiap tahun.
"Hal ini dilakukan guna mencukupi kebutuhan uang kartal di masyarakat dalam jumlah yang cukup," ucapnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014