Surabaya (Antara Jatim) - Kapal Parani Barito yang untuk pertama kalinya dioperasikan mengangkut ratusan unit mobil merek Daihatsu terdiri berbagai tipe dari Astra berhasil sandar di Terminal Mirah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Kapal dengan panjang 130 meter dan bobot 10.833 GT itu menjadi armada pertama yang sukses mengangkut sebanyak 531 unit mobil. Terminal Mirah biasanya melayani bongkar muat peti kemas domestik, general cargo, dan 'offshore'," kata Deputy General Manager Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Bambang Hasbullah, dalam siaran pers diterima Antara di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, mobil yang diangkut kapal itu terdiri beberapa tipe, seperti Daihatsu Xenia, Ayla, Grandmax minibus, pikup dan boks, serta Terrios. Ratusan unit mobil baru tersebut ditampung sementara di lapangan Terminal Mirah.
"Sebagian unit mobil di antaranya dikirim bertahap ke gudang showroom Daihatsu di Trosobo dan Waru. Untuk kemudian secara keseluruhan dipindahkan dari Terminal Mirah," ujarnya.
Pengiriman ratusan unit mobil menggunakan kapal tersebut juga menjadi salah satu alternatif mengurangi beban jalan raya, agar tidak cepat rusak, selain menekan kemacetan arus.
Berdasarkan program Pelindo III Cabang Tanjung Perak, jelas dia, Terminal Mirah dikhususkan untuk melayani bongkar muat kapal pengangkut mobil, general cargo, dan offshore.
Kemudian, kapal Parani Barito direncanakan satu bulan sekali mengangkut ratusan unit mobil dan sandar di Terminal Mirah Pelabuhan Tanjung Perak.
"Layanan ini adalah segmen usaha baru Terminal Mirah," kata Bambang Hasbullah.
Namun, tambah dia, usaha itu bukan bisnis terbaru bagi Pelindo III karena selama ini pelayanan bongkar muat mobil dari kapal jenis roro (roll on roll out) atau feri masih dilayani oleh anak perusahaan Pelindo III. Salah satunya, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) hingga empat kali dalam satu bulan.
"Kalau program 'dedicated terminal' Pelabuhan Tanjung Perak selesai maka Terminal Mirah nantinya hanya melayani bongkar muat kapal roro yang mengangkut kendaraan, general cargo, dan offshore," katanya.
Untuk melakukan bongkar muat ratusan unit mobil dari empat geladak Kapal Parani Barito itu, kata dia, diperkirakan membutuhkan sistem kerja dua shift.
Sebanyak 20 orang petugas melakukan shifting dari kapal ke lapangan Terminal Mirah. "Sementara, 15 orang melakukan pengiriman mobil langsung ke gudang showroom yang ada di Waru dan Trosobo dengan estimasi 150 mobil per hari," katanya.
Kepala Humas Pelindo III Cabang Pelabuhan Tanjung Perak, Dhany R Agustian, menambahkan, jika pekerjaan membongkar muatan itu berjalan lancar, maka dalam waktu dekat ini semua pelayanan bongkar muat kapal roro yang mengangkut kendaraan di PT BJTI akan dipindahkan ke Terminal Mirah.
"Di sisi lain pelayanan peti kemas domestik yang saat ini berada di Terminal Mirah akan dipindah sepenuhnya ke PT BJTI. Dengan begitu, Terminal Mirah siap melayani kedatangan ratusan hingga ribuan unit mobil baru per bulan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014