Bangkalan (Antara Jatim) - Himpunan Mahasiswa Islam Bangkalan, Jawa Timur, meminta polisi mengungkap kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Gersom Arie Sepvianto alias Gery. "Dari pengakuan Gery kepada orang tuanya di rumah sakit, ia dipukuli bukan karena tabrakan," kata Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda HMI Bangkalan, Hairus Zaman, Kamis. Dalam pengakuannya, Gery menyatakan dianiaya orang tak dikenal saat melintas di Jalan Raya Desa Gilih Timur, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Minggu (30/3) malam. Namun, ia tidak mengenal pelaku pemukulan, karena saat itu dirinya langsung pingsan. Hairus Zaman mengatakan pengakuan Gery memang bukan termasuk bukti kuat, apalagi yang bersangkutan tidak mengenali pelakunya. Akan tetapi, hal itu menjadi tugas polisi untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Gery dikenal sebagai aktivis yang kritis dan selama ini sering berunjuk rasa memprotes berbagai jenis kebijakan kampus yang dinilai tidak sesuai ketentuan. "Jika kasus Gery ini tidak bisa diungkap, kami khawatir akan banyak kasus penganiayaan pada para aktivis di Bangkalan ini," kata Hairus Zaman. Gery yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, kondisinya kritis usai mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Desa Gilih Timur Kecamatan Kamal, Minggu (30/3) malam, karena luka retak di bagian kepala. Ia dirujuk ke RSU Dr Soetomo Surabaya, setelah sempat dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan. Sebelumnya, Ketua DPC GMNI Bangkalan Divo Kurniawan Jayadi menilai kasus kecelakaan yang menimpa temannya itu sangat janggal, karena tidak ada goresan atau bekas gesekan dengan aspal di kepala Gery. Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan UTM Dr Muh Syarif MSi dalam keterangan persnya menyayangkan adanya dugaan-dugaan yang mengaitkan peristiwa kecelakaan yang dialami Gery dengan demo pembangunan Gedung Rektorat Kampus UTM, sehingga pihaknya mendorong agar kasus itu bisa segera dituntaskan oleh polisi. Sementara dari hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan polisi menyebutkan, kecelakaan lalu lintas yang menimpa Gery itu memang terjadi, namun butuh penyelidikan lebih lanjut. Di Kabupaten Pamekasan, sekelompok aktivis GMNI dan Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM) melakukan aksi penggalangan dana untuk sumbangan biaya pengobatan Gery. Para mahasiswa membawa kotak amal dan mendatangi semua instansi pemerintah di lingkungan pemkab dan DPRD Pamekasan. Mereka juga membawa sejumlah poster yang bertuliskan dukungan moral bagi aktifis yang diduga kecelakaan akibat aksi demo mengkritisi pembangunan kampus UTM Bangkalan itu. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014