Sidoarjo (Antara Jatim) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mendorong warga untuk memperluas hutan tanaman rakyat menyusul prospek hasil hutan itu yang semakin bagus setiap tahun. "Saat ini hasil produksi kayu yang dihasilkan dari Pulau Jawa lebih dari 40 juta meter kubik setiap tahunnya dan saat ini terdapat sekitar 375 pabrik pengolahan kayu baru," katanya saat meninjau pabrik pengolahan kayu PT Integra di Sidoarjo, Jawa Timur, di Sidoarjo, Selasa. Ia mengemukakan dengan banyaknya pabrik pengolahan kayu tersebut maka otomatis kebutuhan akan bahan baku kayu yang dihasilkan dari hutan tanaman rakyat akan semakin banyak. "Di Kediri saat ini ada 26 pabrik baru yang mengolah tanaman jenis Sengon, di Temanggung, Jawa Tengah, dan Salatiga juga ada pabrik pengolahan kayu baru," katanya. Selain itu, di Kabupaten Semarang juga terdapat pabrik pengolahan kayu dengan kebutuhan kayu jenis sengon 500 ribu meter kubik setiap tahun. "Dengan banyaknya pabrik baru ini, otomatis akan pro terhadap pengentasan kemiskinan karena banyak tenaga kerja yang terserap untuk bekerja di pabrik tersebut," katanya. Seperti halnya pabrik di Kabupaten Sidoarjo, katanya, hampir seluruh hasil produksi sudah masuk dalam ekspor. Hal itu, katanya, artinya produk tersebut "bernilai dolar" dan otomatis akan menambah devisa negara. "Semuanya saling berhubungan dan perekonomian bisa tumbuh dengan bagus serta mengurangi angka kemiskinan dan juga pemerintah bisa mendapatkan keuntungan dari pajak," katanya. Rencananya, katanya, perluasan hutan tanaman rakyat di Pulau Jawa, akan dibawa ke Pulau Sumatra dan Kalimantan supaya percepatan ekonomi semakin bagus. "Kami melihat potensi yang sangat luar biasa yang bisa dikembangkan oleh masyarakat mulai dari hulu, yakni penanaman tanaman rakyat, seperti mahoni, meranti dan juga sengon sampai dengan pabrik pengolahan kayu," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014