Surabaya (Antara Jatim) - Reaktivasi jalur kereta api (KA) menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang diyakini PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) meminimkan biaya logistik karena mampu menunjang kelancaran arus transportasi di kawasan tersebut.
"Kami optimistis proyek reaktivasi senilai Rp30 miliar itu sekaligus mengefektifkan transportasi logistik," kata "General Manager" Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS), Iwan Sabatini, dihubungi dari Surabaya, Rabu.
Upaya tersebut, ungkap dia, diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepakatan dan Pemahaman Reaktivasi Jalur Kereta Api Menuju Pelabuhan Tanjung Emas pada pekan lalu (21/3). Kesepahaman itu dilakukan antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, PT Pelindo III (Persero), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Tujuan reaktivasi jalur kereta api ini juga untuk kelancaran logistik dan efisien khususnya angkutan peti kemas yang masuk dan keluar TPKS," ujarnya.
Ia menjelaskan, awalnya keberadaan rel kereta sudah beroperasi pada tahun 2000 hingga 2006 meskipun performanya kian berkurang sampai tidak ada lagi kegiatan. Penyebabnya, jadwal kereta yang tidak rutin dan tidak sebanding dengan minat pengguna jasa akibat rob.
"Dampaknya muncul 'disconnecting' dengan kapal yang akan memuat peti kemas pengguna jasa," katanya.
Sementara itu, tambah dia, kini TPKS juga sedang memperpanjang dermaga dan memperluas lapangan penumpukan (CY). Hal tersebut untuk mengantisipasi pertumbuhan handling peti kemas yang mencapai sekitar 750.000 Teus.
"Kami harap dengan reaktivasi jalur kereta ini maka kegiatan pengangkutan peti kemas akan lebih banyak pilihan. Apalagi, saat ini hanya tergantung angkutan trailer (darat) yang mengakibatkan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) dan jalur ke arah Selatan Jawa Tengah makin padat," katanya.
Di sisi lain, Direktur Komersial PT KAI (Persero), Slamet Suseno, menyatakan, setelah ada jalur kereta api ganda di Pelabuhan Tanjung Emas maka sebanyak 180 kereta api bisa beroperasi. Bahkan, bisa membawa 60 peti kemas untuk sekali tarik yakni dari daerah industri menuju Pelabuhan Tanjung Emas.
"Pengguna jasa juga bisa lebih efisien waktu dan biaya mengingat dari sisi infrastruktur jalur rel KA pelabuhan menuju stasiun gudang sebenarnya sudah ada," katanya.
Namun, lanjut dia, dikarenakan infrastruktur itu telah lama tak difungsikan maka sebagian rel sudah terendam air. Kemudian, akan direaktivasi dan diharapkan pada tahun 2015 sudah mulai beroperasi hingga masuk ke TPKS.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014