Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur tahun ini mengalokasikan anggaran Rp1,8 miliar untuk bantuan penguatan modal usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di wilayah itu. "Anggaran yang kami alokasikan untuk UMKM tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu," kata Bupati Sumenep Busyro Karim di sela-sela acara pembukaan lokakarya Percepatan Penanggulangan Toberculosis (TB) di kantor Nahdlatul Ulama Sumenep, Rabu. Bupati menjelaslan, tahun 2013, anggaran untuk bantuan modal penguatan UMKM di Kabupaten Sumenep hanya Rp1 miliar. Akan tetapi pada tahun 2014 mencapai Rp1,8 miliar. Menurut Busyro, hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan dan kepedulian Pemkab Sumenep dalam berupaya memajukan kelompok UMKM yang ada di wilayah itu. "Bantuan yang kami berikan tidak hanya berupa uang, akan tetapi juga berbentuk pelatihan untuk meningkatkan SDM pelaku UMKM," katanya. Bupati menjelaskan, tahun ini, UMKM di Kabupaten Sumenep yang mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemkab Sumenep sebanyak 295 UMKM. Rincian bantuan sosial bagi UMKM perorangan sebanyak 265 orang dengan nilai bantuan Rp1 juta per orang, lalu 15 orang pedagang sayur dengan nilai bantuan yang sama yakni Rp1 juta. Selanjutnya bantuan yang diberikan kepada kelompok, yakni sebanyak 15 kelompok usaha masing-masing sebesar Rp6 juta. Bupati mengatakan, pemberian bantuan kepada pelaku UMKM itu dimaksudkan sebagai bentuk motifasi Pemkab Sumenep untuk menumbuhkan usaha mikro di wilayah itu. Sebab menurut bupati, penguatan usaha mikro merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan. Selain UMKM, sektor lain yang juga mendapatkan perhatian Pemkab Sumenep adalah lembaga keuangan koperasi yang saat ini jumlahnya telah mencapai 1.255 unit, tersebar di 27 kecamatan baik di daratan dan maupun di Kepulauan, Sumenep. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014