Surabaya (Antara Jatim) - Anggota MPR RI Abdul Kadir Karding meminta perusahaan memelopori gerakan pendidikan seperti yang dilakukan kalangan industri di luar negeri. "CSR (corporate social reponsibility) saja tidak cukup, tapi perlu ada gerakan khusus pendidikan dari mereka," katanya dalam '4 Pilar Goes to Campus' di UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa. Dalam tayang-bincang (talkshow) yang juga menampilkan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Abd A'la itu, politisi PKB itu mencontohkan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dengan PT Sampoerna. "Pemprov Bali bekerja sama dengan PT Sampoerna membangun sekolah khusus anak-anak miskin. Pemprov memiliki tim sensus untuk mengecek langsung anak-anak miskin yang mendaftar," katanya. Menurut salah seorang Ketua DPP PKB itu, sinergi pemerintah dengan industri dengan mendirikan sekolah khusus anak miskin di Bali itu merupakan langkah yang lebih konkret daripada sekadar "CSR" dan hasilnya luar biasa. "Saya pernah melihat sendiri, lokasinya sekitar lima jam dari kantor gubernur. Itu patut dicontoh, karena kalau pendidikan diserahkan kepada negara, tentu akan kurang, sebab anggaran pendidikan 20 persen itu merupakan standar minimal," katanya. Apalagi, anggaran pendidikan sebesar 20 persen itu bukan hanya untuk Kemendikbud, melainkan juga untuk Kemenag, bahkan ada juga untuk kementerian lain dalam diklat (pendidikan dan latihan). "Jadi, anggaran 20 persen itu kurang, apalagi negara kita luas dengan tipologi wilayah adalah kepulauan, karena itu peran serta industri itu penting, sebab di luar negeri juga begitu," katanya. Contoh lain, perusahaan penerbangan di Korea menyumbangkan satu persen dari hasil penjualan tiket masuk ke lembaga pendidikan. "Saya kira, cara serupa perlu diterapkan industri di sini," katanya. Dalam kesempatan itu, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Abd A'la dan Ketua Pusat Studi Pancasila UIN Sunan Ampel Dr Helmi Umam serta para mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya juga menyoroti anggaran pendidikan untuk siswa atau mahasiswa miskin yang sering tidak tepat sasaran. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014