Oleh Aditya E.S. Wicaksono Bojonegoro (Antara) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Marie Elka Pangestu mengatakan destinasi agrowisata di Bojonegoro, Jawa Timur, telah berhasil membantu menghidupkan ekonomi dan sumber daya masyarakat perdesaan di wilayah tersebut. "Di sini kita melihat bagaimana pemerintah dan masyarakat Bojonegoro memanfaatkan lahan yang kurang menguntungkan, seperti rawan banjir untuk agrowisata," kata Menparekraf Marie Elka Pangestu dalam kunjungannya ke Bojonegoro, Jumat. Menparekraf pada Kamis (13/3) mengunjungi agro wisata belimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, untuk bertemu dengan para petani buah belimbing di objek wisata tersebut. Menparekraf mendapati para petani belimbing mendapatkan pemasukan yang lebih dari kebun buah belimbing yang dikelolanya setelah dikemas oleh pemerintah setempat menjadi kawasan agrowisata. Jenis belimbing dari Bojonegoro termasuk kategori jumbo karena ukurannya yang bisa mencapai panjang 20cm dan rasanya yang manis. Para pelancong boleh memetik dan menikmati sepuasnya buah belimbing di lokasi tanpa dipungut biaya, namun jika ingin membawa pulang, mereka bisa membeli belimbing dari para pemilik petak kebun belimbing dengan harga yang relatif murah antara Rp.3,000 hingga Rp8,000 per kilogram. "Di sana kita melihat bagaimana penghasilan petani bisa bertambah karena perkebunan mereka dikemas ke dalam paket wisata," kata Marie. Salah satu petani perintis di Ngringinrejo Mbah Nur mengatakan lahan pertanian di desa tersebut rawan banjir dari luapan air sungai Bengawan Solo. "Jadi awalnya kami ingin menanam tanaman yang tahan banjir. Dipilihlah belimbing," kata Mbah Nur. Berawal dari 160 bibit pohon, kini terdapat sekitar 10.000 pohon yang tersebar di area seluas 22 hektare di Desa Ngringinrejo. Pada libur tahun baru 2014, pembelian belimbing di kawasan agro wisata blimbing Ngringinrejo dari pagi hingga pukul 12 siang bisa mencapai Rp78 juta. Kini agro wisata belimbing Ngringinrejo, yang terletak di pinggir sungai Bengawan Solo, selitar 13km dari Bojonegoro, tidak hanya ramai pada musim liburan, tapi setiap harinya. Belimbing Ngringinrejo juga diolah menjadi produk lain seperti sirup, sari buah dan dodol. Menparekraf mengatakan bahwa selain menjual produk agro, akan lebih menarik jika sejarah tempat tersebut dimasukkan sebagai salah satu paket agro wisata itu. Kemenparekraf akan membantu mengemas paket agro wisata belimbing Ngringinrejo dan menambah fasilitas umum untuk MCK. Selain itu, dana PNPM digunakan masyarakat untuk membangun gazebo di komplek agro wisata tersebut. Dalam kunjungannya ke Bojonegoro, Menparekraf didampingi oleh Bupati Bojonegoro Suyoto meninjau sejumlah sentra pariwisata dan ekonomi kreatif antara lain kawasan pengrajin ukiran kayu di Dusun Sukorejo, kawasan agro wisata belimbing di desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, sejumlah sentra suvenir, dan sentra industri kerajinan kayu bubut di desa Batokan, Kecamatan Kasiman. Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan bahwa sebenarnya pariwisata di kabupaten tersebut bukan lah berbasis wisata alam namun wisata industri. "Setelah ekonomi mulai tumbuh, dan potensi lokal meningkat, pariwisata akan hidup dan nantinya akan mendatangkan wisatawan," kata Suyoto mengenai strategi pemasaran wisata Bojonegoro. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014