Bojonegoro (Antara Jatim) - Hardjo Kardi (67), trah Samin Surosentiko menyatakan "golput" atau tidak mencoblos dalam Pemilu 2014 disebabkan banyak calon legislatif (caleg) yang datang ke kediamannya di Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim).
"Kalau saya ikut mencoblos dalam Pemilu 2014 bisa menimbulkan iri hati kepada caleg lainnya," katanya, sebelum acara dialog budaya di Bojonegoro, Jumat.
Meskipun, katanya, ketika mencoblos tidak ada orang lain yang tahu, tetapi karena pilihannya hanya satu, sehingga juga akan menyakiti hati caleg lainnya.
"Ya sama saja dengan menyakiti hati orang lain, meskipun tidak ada yang tahu," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan caleg yang datang ke kediamannya di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, tidak hanya caleg DPRD, tetapi juga caleg DPRD Provinsi dan DPR RI dari berbagai daerah di Jatim, bahkan Jawa Tengah (Jateng) dalam beberapa bulan terakhir.
"Sehari bisa satu sampai lima caleg, bahkan malam hari ada juga yang datang. Yang datang jumlahnya ada kalau seratusan caleg lebih," jelasnya.
Mengenai kedatangan caleg ke kediamannya itu, menurut dia, semuanya meminta restu agar bisa terpilih sebagai caleg pemilu 2014.
"Semuanya ya saya beri restu, " ucapnya.
Ia juga menambahkan dirinya juga pernah datang ke tempat pemungutan suara (TPS) ketika pemilihan kepala desa (pilkades) di desanya disebabkan lima calon kepala desa (cakades) semuanya datang ke kediamannya.
Meski dirinya tidak mencoblos, ia menegaskan tidak akan mempengaruhi keluarganya untuk tidak mencoblos dalam pemilu 2014.
"Ya terserah keluarga saya mau mencoblos atau tidak," tukasnya.
Mengenai kedatangan caleg ke kediaman Hardjo Kardi dibenarkan putranya Bambang dan Kepala Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Muryanto.
"Yang datang caleg dari semua parpol," tambah Muryanto.
Hardjo Kardi dengan berpakaian baju hitam mengenakan "udeng" (penutup kepala) khas Samin tampil sebagai pembicara bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Bupati Bojonegoro Suyoto dalam dialog budaya yang digelar pemkab. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014