Setelah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menetapkan status Gunung Kelud (1731 mdpl) menjadi siaga dari awas, Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta Muspida seperti Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya berbenah. Dari semula kawasan 10 kilometer dari puncak Kelud wajib steril, berubah menjadi 5 kilometer saja. Pemukiman yang tak tersentug "garis merah" pun siap ditempati kembali oleh penghuninya yang sepekan lebih mengungsi. Gubernur Jawa Timur Soekarwo menggelontor dana Rp100 miliar dari APBD untuk rehabilitasi rumah dan bangunan penduduk. Rinciannya, Rp65 miliar dari pos program rehabilitasi rumah tidak layak huni, sedangkan Rp35 miliar lainnya diambil dari dana tak terduga. Di bagian pembangunan rumah, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo berada di garda terdepan dan mengarahkan prajuritnya untuk bersama warga memperbaiki rumah-ruah rusak. Bahkan, TNI AL dan AU ikut membantu. Pun begitu dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono yang menerjunkan ribuan personelnya beserta jajaran turut mengamankan situasi di sekitar wilayah bencana. "Kami target dua minggu pembangunan selesai atau pada 9 Maret 2014 sejak 24 Februari, warga sudah bisa kembali menempati rumahnya seperti sedia kala," kata Soekarwo. Sesuai data dari Posko Induk Penanggulangan Bencana Gunung Kelud, sebanyak 8.615 rumah di tiga kabupaten, yakni Kediri, Blitar, dan Malang rusak akibat erupsi Kelud yang terjadi Kamis (13/2) pukul 22.50 WIB. Pemprov Jatim juga memetakan rumah rusak menjadi tiga bagian. Rusak ringan sebanyak 2.227 unit, rusak sedang 2.093 unit, dan rusak berat 4.295 unit. Gubernur Jatim mengungkapkan, secara keseluruhan per 4 Maret pembangunan sudah selesai 56 persen dan per 6 Maret sudah 62 persen atau kurang 38 persen. "Sedangkan, untuk Blitar sudah selesai 100 persen, Kediri selesai 70 persen dan masih 'progress' di Pandansari, Ngantang-Kabupaten Malang. Sekarang bahkan tahapannya proses penyelesaian," ucap pria berkumis yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut. Untuk wilayah Kediri, kata dia, yang sudah selesai 100 persen ada di wilayah kecamatan Plosoklaten dan Ngancar. Sedangkan, masih dalam progress perbaikan yakni kecamatan Puncu dan Kepung. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014