Malang, (Antara Jatim) - Perbaikan sejumlah rumah pascaerupsi Gunung Kelud yang terjadi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jatim, terkendala kurang lancarnya pengiriman bantuan genting ke wilayah itu. Kepala Dusun Katut, Desa Pandansari, Lamadi Senin mengatakan, hingga memasuki sekitar dua pekan pascaerupsi, pengerjaan perbaikan rumah terutama pemasangan genting masih selesai 30 persen, dari total 300 rumah yang rusak di wilayah itu "Hingga hari ini, dua pekan pascaerupsi perbaikan hanya bisa dilakukan sekitar 30 persen dari total rumah rusak di wilayah Desa Pandansari, khususnya di Dusun Kutut. Ini karena suplai atau bantuan genting yang lambat," katanya. Ia menjelaskan, keberadaan tenaga sukarelawan yang ingin membantu di wilayah itu sudah cukup banyak, ditambah keberadaan anggota TNI yang sangat aktif membantu, namun kurangnya suplai genting menjadi salah satu kendala lambatnya proses perbaikan rumah warga. "Kalau yang bantu pasang genting cukup banyak, namun bahannya yang kurang, sehingga proses recovery atau perbaikan rumah warga pun menjadi lambat," katanya. Sebelumnya, Dandim 0818 Kabupaten Malang, Batu, Letkol A Solihin, mengakui suplai bantuan terutama genting ke Desa Pandasari sangat kurang, hal ini membuat proses perbaikan rumah warga menjadi lambat. Menurut Solihin, medan atau letak geografis Desa Pendansari yang cukup jauh dari perkotaan menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya bantuan menuju ke sana. Selain itu, untuk menuju ke desa yang terdiri dari tujuh dusun itu harus menyeberang Sungai Sambong yang rawan lahar dingin. Meski demikian, pihaknya mengaku anggotanya siap aktif membantu para warga bila bahan perbaikan rumah datang dengan cepat ke desa itu. "Anggota kami selalu siap membantu para warga, dan untuk perbaikan setiap rumah kami kerahkan sebanyak 10 anggota, tujuannya supaya cepat dalam proses perbaikannya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014