Pacitan (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Pacitan, Jawa Timur berencana untuk melibatkan pemerintah daerah setempat guna mengantisipasi praktik penyelundupan manusia maupun kejahatan lainnya yang menyangkut teritori atau kewilayahan. "Bulan depan kepolisian akan melakukan konsolidasi tiga pilar. Jadi selain dari kepolisian, kordinasi juga melibatkan unsur TNI dan pemkab untuk membahas isu-isu strategis menyangkut keamanan wilayah," kata Kapolres Pacitan AKBP Aris Haryanto, usai memimpin Gladi Pengamanan Pemilu 2014, Kamis. Dijelaskan, forum tiga pilar dimaksud adalah Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas). Ujung tombak babinkamtibmas ini terdiri dari kepolisian, Bintara Pembina Desa (Babinsa/TNI), dan para kepala desa. "Di situlah (pembagian) peran masing-masing, disamping peran kesiapan Pemilu 2014 juga untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas, termasuk 'people smugling' (penyelundupan manusia)," terangnya. Dari catatan pihak Polres Pacitan, dalam kurun tiga tahun terakhir, 2010-2012 setidaknya telah empat kali terdeteksi upaya penyelundupan imigran gelap asal Timur Tengah. Tiga kasus di antaranya berhasil digagalkan, sedangkan satu lainnya berhasil lolos. Jumlah imigran yang coba diselundupkan biasanya mencapai puluhan hingga ratusan orang. Tahun 2010, misalnya, polisi menggagalkan penyelundupan imigran sebanyak 37 orang, tahun 2011 sebanyak 39 imigran, dan tahun 2012 sebanyak 60 imigran. Sedangkan pada satu kasus penyelundupan yang tidak berhasil dideteksi petugas, jumlah imigran yang diselundupkan mencapai 70 orang. Kasus terakhir terjadi pada Agustus 2013, Di mana sebuah kapal yang diduga digunakan mengangkut imigran gelap terdampar di Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku karena kerusakan mesin.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014