Malang (Antara Jatim) - Perum Jasa Tirta I Malang telah menurunkan elevasi atau tinggi muka air dari permukaan laut Bendungan Selorejo di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dari 621,36 menjadi 620,00 meter. "Penurunan elevasi air tersebut dimaksudkan untuk membantu dan menampung lahar dingin Gunung Kelud yang diperkirakan mencapai 2,8 juta meter kubik. Konsekuensinya, Perum Jasa Tirta (PJT) I Malang harus melakukan pengerukan waduk setiap tahun dengan menggunakan kapal keruk," kata Kabag Komunikasi Korporat PJT I Malang Tri Hardjono di Malang, Jumat. Saat ini, katanya, Bendungan Selorejo mempunyai kapasitas tampungan air sebesar 31.110.000 meter kubik (pengukuran 2011) dengan panjang puncak 450 meter, lebar puncak 8 meter, tinggi 49 meter, lebar dasar 312 meter, volume bangungan bendungan 1.990.000 meter kubik. Selain berfungsi untuk pengendalian banjir, lanjutnya, Bendungan Selorejo juga untuk air irigasi, pembangkit tenaga listrik kapasitas 4,5MW serta manfaat lain untuk perikanan darat dan pariwisata. Menyinggung dampak langsung letusan Gunung Kelud terhadap pasokan air di Bendungan Selorejo untuk berbagai kebutuhan tersebut, Tri mengatakan, masih belum ada yang signifikan, hanya elevasinya saja yang diturunkan agar mampu menampung aliran lahar dingin Gunung Kelud. Sementara dampak lainnya, kata Tri, prasarana dari Bendungan Selorejo, baik pelimpah (spillway), tubuh bendungan, rip-rap dan sistem pematusan bendungan masih tertutup oleh timbunan material vulkanik dan saat ini dalam proses pembersihan material vulkanik. Selain itu, juga terjadi kerusakan pada Kantor Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Air (DJA) II-2, atap serta kelengkapan fasilitas berupa kantor, wisma, cottage dan sarana rekreasi lainnya juga tertimbun abu vulkanik. Nominal kerugian sedang dihitung, namun mencapai miliaran rupiah. Meski banyak bangunan di kawasan Bendungan Selorejo yang menjadi tanggung jawab PJT I Malang, pihaknya juga tetap mengupayakan bantuan untuk warga terdampak di Desa Pandansari, Ngantru, Banturejo, Mulyorejo, Sumberagung, Kaumrejo, Tulungrejo, Waturejo dan Jombok di Kecamatan Ngantang melalui Kementerian BUMN dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. Untuk tahap awal, PJT I Malang juga telah memberikan bantuan kepada pengungsi di antaranya mendirikan Posko Bencana, bantuan air minum 1.000 galon, uang tunai Rp26 juta lebih dari spontanitas karyawan. "Meski kondisi aset PJT I di kaw asan bendungan Selorejo porak poranda, kami tetap mengupayakan bantuan bagi korban terdampak secara maksimal dan berupaya menjaga stabilisasi pasokan air agar tidak menganggu distribusi, meski sampai sejauh ini tidak ada masalah," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014