Magetan (Antara Jatim) - Landasan atau "runway" Pangkalan TNI Angkatan Udara Iswahyudi di Magetan, Jawa Timur, belum dapat dioperasikan karena masih dibersihkan dari sisa abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2).
Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Iswahyudi Mayor Sus Wahyudi, Selasa, mengatakan, pembersihan dipimpin langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna dan melibatkan seluruh anggota yang ada.
"Agar dapat dioperasikan, landasan harus bersih dari apapun. Hal itu mengingat Lanud Iswahjudi merupakan pangkalan udara militer yang mengoperasikan pesawat-pesawat tempur," ujar Mayor Sus Wahyudi kepada wartawan.
Menurut dia, dampak dari abu vulkanik Gunung Kelud, seluruh aktivitas penerbangan baik keluar maupun masuk di Lanud Iswahyudi Magetan terpaksa dihentikan hingga proses pembersihan landasan selesai.
Adapun proses pembersihan landasan tersebut memerlukan beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengerukan lapisan pasir dan debu setebal 1 hingga 2 sentimeter.
Kemudian tahap kedua adalah penyemprotan air dan tahap ketiga adalah pembersihan sisa-sisa pasir dan debu dengan menggunakan "sweeper".
"Diperkirakan pembersihan landasan masih memerlukan waktu hingga beberapa hari ke depan," tutur Mayor Sus Wahyudi lebih lanjut.
Ia menambahkan, proses pembersihan baru mencapai sekitar 25 persen dari total landasan sepanjang 3.700 meter. Selain landasan, juga membersihkan "shelter" dan hanggar.
Seperti diketahui, Gunung Kelud di Kediri mengalami erupsi atau meletus pada Kamis (13/2) malam sekitar pukul 22.50 WIB. Gunung Kelud meletus setelah beberapa jam sebelumnya dinaikkan statusnya dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).
Dampak abu vulkanik dari letusan tersebut masih dirasakan di sejumlah daerah yang terkena, seperti wilayah eks- Keresidenan Madiun, Solo, Yogyakarta, Magelang, dan sekitarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014