Surabaya (Antara Jatim) - Sekretaris Jenderal Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Timur, Nanik Sutaningtyas, menyatakan, pelaku industri pariwisata di Jawa Timur rugi miliaran rupiah akibat letusan Gunung Kelud di Kediri. Sekretaris Jenderal ASITA Jawa Timur, Nanik Sutaningtyas, mengemukakan, saat ini ada 50 rombongan lebih yang berkunjung ke Jatim maupun transit. Kalau rombongan yang berangkat dengan tujuan berwisata minimal ada lima orang pengguna jasa khusus sedangkan untuk grup bisa mencapai 15 orang. "Biaya yang dikeluarkan misalnya untuk wisata ke Lombok, bisa mencapai Rp2 hingga 3 juta per orang. Namun, harga tersebut belum termasuk wisatawan dari luar negeri," katanya. Apalagi, ungkap dia, jumlah wisatawan dari luar negeri ke Jatim juga sangat banyak. Padahal, biro perjalanan sudah pesan segala kebutuhan wisatawan mulai dari tiket pesawat hingga hotel. "Semua sudah bayar, coba bayangkan jumlah kerugiannya. Kalau ada 50 rombongan, berapa kerugiannya," ujarnya. Terkait asal wisatawan asing, tambah dia, ada yang dari Thailand dan sejumlah negara di Benua Eropa. Sampai sekarang, mereka rutin menanyakan bagaimana kondisi Jatim pascaletusan Gunung Kelud. "Akibatnya, semua wisatawan asing membatalkan," katanya. Alasan pembatalan mereka, lanjut dia, para wisatawan banyak yang masih merasa takut. Apalagi, ada rumor bahwa letusan Kelud juga mengandung gas beracun. "Meski demikian, kami yakin pariwisata Jatim akan kembali bergeliat antara satu hingga dua minggu mendatang. Dengan catatan Gunung Kelud tidak lagi bergejolak," katanya. Sementara itu, Wakil Ketua I Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jatim, M Soleh, membenarkan, erupsi Gunung Kelud mengakibatkan wisatawan membatalkan kunjungan ke Jatim. Padahal sejumlah kegiatan dan pertemuan akan diadakan di Surabaya sehingga kini juga batal. "Dampaknya, okupansi hotel masih dikisaran 50 persen. Bahkan, sejak kemarin telah mengalami penurunan menjadi 25 persen hingga 30 persen dan semoga kondisi tersebut tidak akan mengingat Bandara Internasional Juanda sudah dibuka," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014