Blitar (Antara Jatim) - Aktivitas masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat pagi terpantau kembali normal pascaletusan Gunung Kelud yang terjadi mulai pukul 22.50 WIB dan menyebabkan hujan kerikil di wilayah ini. Antara di Blitar melaporkan, aktivitas lalu lintas pada pagi hari di sejumlah jalan protokol maupun arteri yang ada di wilayah kota. Meski tidak seramai pada hari biasanya, sebagian warga memilih kembali bekerja dan sebagian lagi berjaga-jaga di rumah masing-masing karena dampak erupsi di wilayah ini tidak terlalu parah. "Kondisinya tidak separah (seperti erupsi) tahun 1990. Hanya semapat hujan kerikil tapi tidak sampai mengganggu," kata Uswananto, warga Desa Sumberingin, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Di daerah ini, hujan kerikil sempat terjadi selama kurang lebih dua jam, mulai Kamis (13/2) pukul 23.45 WIB hingga Jumat dinihari sekitar pukul 02.21 WIB. Ketebalan pasir bercampur kerikil sebesar biji jagung di jalan-jalan terlihat sekitar 1 milimeter. Tipisnya lapisan pasir-kerikil dampak erupsi Gunung Kelud ini melegakan warga Blitar maupun Tulungagung, karena pengalaman erupsi Gunung Kelud tahun 1990 ketebalan pasir-abu mencapai 15-20 sentimeter. "Warga Desa Kalibladak, Kecamatan Nglegok yang berada di ring I sempat mengungsi semua, tapi kembali lagi setelah efek letusan (hujan kerikil) mereda sekitar pukul 02.30 WIB," tutur Farhan Mahfuzi, seorang calon legislatif Partai Gerindra yang meninjau langsung desa-desa di sekitar Sungai Kalilahar, Nglegok. Belum ada laporan korban jiwa ataupun kerusakan rumah dan harta benda akibat kejadian bencana alam tersebut. Relawan tim SAR dari organisasi pecinta alam JALADRI, Awan Lukita melaporkan, tim evakuasi dan BPBD masih terus melakukan pemantauan sembari terus siaga evakuasi. Letusan Gunung Kelid di antaranya terjadi pada 1990, sebelumnya tahun 1966 setelah peristiwa bersejarah gerakan 30 September dan tahun 1955, Letusan tahun 1990 menewaskan sedikitnya 250 orag dan letusan terakhir terjadi tahun 2007, tapi bersifat letusan tertahan. Sementara itu, Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kediri membuka posko utama pada 0354-7415299, posko logistik pada 0354-7415318 atau 082140682830, dan media center 0354-7415289, sedangkan CSM Carhi membuka posko bantuan transportasi gratis untuk kawasan bencana Gunung Kelud. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014