Kediri (Antara Jatim) - Satuan pelaksana penanggulangan bencana dan pengungsi (PBP) meminta agar pemerintah daerah membuka rekening bencana guna menampung seluruh rekening yang masuk menghadapi musibah letusan Gunung Kelud (1.730 mdpl). Ketua Satlak PBP Letkol Infanteri Heriyadi, Selasa mengatakan, agar rekening itu segera dipublikasikan, dan dalam pencatatan pun harus dilakukan satu pintu. "Saya minta satu pintu tercatat siapa yang menyumbang dan harus ada dokumen supaya bisa dipertanggungjawabkan," katanya ditemui setelah rapat koordinasi penanganan mengantisipasi bencana letusan Gunung Kelud di convention hall simpang lima gumul (SLG). Ia mengatakan, saat ini satlak sudah melakukan pemetaan untuk persiapan keperluan penanganan bencana, seperti masalah tempat pengungsian serta perlengkapannya, kendaraan evakuasi, sampai masalah logistik. Sejumlah lokasi evakuasi sudah disiapkan. Terdapat empat kecamatan yang lokasinya paling dekat dengan Gunung Kelud, sehingga warga yang tinggal pun harus diungsikan, yaitu di Kecamatan Ngancar, Kepung, Plosoklaten, serta Puncu. Warga akan diungsikan di lokasi yang tidak terlalu jauh, salah satunya di Kecamatan Wates. Mereka akan ditempatkan di gedung sebagai tempat tinggal sementara. Sementara itu, untuk saat ini, posko penanganan bencana Gunung Kelud juga sudah mulai diaktifkan, tepatnya di kawasan SLG. Dalam rapat itu, diikuti seluruh pihak yang terkait, baik dari pemda, TNI, polri, maupun relawan lainnya. Wakil Bupati Kediri Masykuri mengatakan rapat ini dilakukan untuk persiapan. Seluruh tim yang bertugas sudah melakukan tugasnya masing-masing. "Kami bergerak sesuai dengan bidang masing-masing. Kami lakukan persiapan, dengan asumsi kelud siap meletus," kata Masykuri. PVMBG telah memutuskan kenaikan status Gunung Kelud dari semula waspada menjadi siaga. Kenaikan itu dipicu terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut, terhitung sejak Senin (10/2) pukul 16.00 WIB. Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik menunjukkan peningkatan dan didominasi oleh gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, data suhu air panas di kawah dan pemantauan visual yang memang menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi tersebut, direkomendasikan agar pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah Gunung Kelud. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014