Oleh Laily Widya A. Surabaya (Antara Jatim) - Bupati Probolinggo, Tantri Hasan Aminuddin SE, mengatakan ketika ada pemimpin wanita maka gaya kepemimpinannya terkadang masih menggunakan hati sehingga lebih peka dengan keadaan sekitar. "Seorang pemimpin wanita biasanya akan tetap menggunakan hati namun dengan empati, itulah yang menjadi kunci dari pemimpin wanita, karena bisa peka dengan keadaan di sekitarnya," katanya dalam 'Talk Show Angel's on Leadership' di Universitas Narotama Surabaya, Sabtu. Menurut dia, ada beberapa persepsi mengarah kepada kepemimpinan wanita yang dianggap cenderung lemah, tidak bisa tegas, serta adanya hambatan-hambatan lain yang menjadikan posisi wanita selalu di bawah pria dan dipengaruhi oleh pria. Ia mengatakan persepsi-persepsi negatif yang selama ini muncul dalam pemimpin wanita adalah adanya hambatan fisik, di antaranya ketika masa mengandung dan melahirkan akan berpengaruh terhadap segala gerak-geriknya. "Banyak anggapan bahwa ibu hamil tidak boleh melakukan hal-hal yang berat, namun saya bisa membuktikannya bahwa hal tersebut bisa dilakukan, seperti kala itu saya masih mengandung tetapi tetap fokus pada proses kampanye," katanya. Selain itu, hambatan historis juga berpengaruh dalam menentukan pemimpin wanita, yang mana catatan sejarah di Indonesia memang masih jarang ada wanita memimpin, sehingga membentuk persepsi tersebut. Ia menambahkan saat pemimpin wanita telah memiliki keluarga dan berada di rumah, maka segala atribut yang tertempel ketika bertugas seharusnya bisa dilepas sementara untuk berbagi dengan keluarga. "Ketika berada di rumah, saya harus nurut dengan suami karena suami saya adalah imam saya, sehingga segala atribut yang tertempel di buang dahulu gunanya untuk memperkuat hubungan kekeluargaan saya," katanya. Sementara itu, Duta Produktivitas, Arzetti Bilbina, mengimbau kepada wanita-wanita untuk menjadi seorang wanita yang mandiri dan bisa mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. "Permasalahan perempuan sangatlah rumit, mulai dari mengurus anak, mengurus suami, hingga penampilan jasmani maupun rohani yang harus terjaga sehingga wanita harus bisa untuk mandiri," kata Calon Legislatif (Caleg) PKB tersebut. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014