Beirut, (Antara/AFP) - Setidaknya 46 warga sipil tewas pada Sabtu, 33 dalam satu lingkungan, ketika helikopter rezim Suriah menjatuhkan bahan peledak yang dikemas dalam barel di wilayah yang dikuasai pemberontaki kota utara Aleppo, kata seorang pemantau. Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP, sedikitnya 46 warga sipil "tewas dalam pemboman di daerah timur kota Aleppo dengan bom barel", di antaranya "33 warga sipil di daerah Tareq al-Bab". Kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia sebelumnya mengatakan angka korban bisa terus bertambah. Serangan tersebut merupakan insiden terbaru di mana pasukan pemerintah menggunakan persenjataan yang kontroversial. Penyerbuan berlangsung satu hari setelah Menteri Pertahanan Suriah Jenderal Fahd al-Freij mengunjungi wilayah-wilayah di provinsi utara, Aleppo. Kantor berita pemerintah SANA mengatakan Freij "menjelaskan bahwa ia mendatangi Aleppo untuk memberikan penghormatan kepada para pejuang heroik tentara Arab Suriah." Ia mengatakan dirinya menyatakan rasa terima kasih atas "kemenangan hebat mereka serta pembebasan yang mereka hasilkan di banyak wilayah di Aleppo... yang paling penting adalah bandar undara internasional Aleppo dan wilayah sekitarnya, yang sekarang sudah dapat dilandasi pesawat." Bandara Aleppo ditutup selama sekira satu tahun karena pertempuran-pertempuran di wilayah sekitarnya telah membuat bandara tersebut terlalu berbahaya untuk dilandasi pesawat-pesawat. Namun dalam bulan November, tentara membuat kemajuan di wilayah tersebut dan bandara akhirnya kembali dibuka bagi lalu lintas udara pada 22 Januari. Di daerah-daerah lainnya di Aleppo, Observatorium Suriah mengatakan para gerilyawan dari kelompok jihad Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) meledakkan dua bom mobil yang menargetkan markas besar pasukan-pasukan pemberontak. Tidak ada keterangan rinci yang bisa segera diperoleh menyangkut korban ledakan tersebut. Para gerilyawan moderat dan oposisi Islamis dari barisan kelompok telah memerangi kelompok jihad ISIL sejak awal Januari. Sebelumnya, mereka menuduh kelompok jihad tersebut melakukan serangkaian kekerasan terhadap warga sipil dan gerilyawan. Sementara itu, di provinsi pusat, Hama, kelompok pemantau mengatakan setidaknya 12 anggota pasukan pemerintah --termasuk milisi-milisi pro-pemerintah, tewas dalam pertempuran di kota Morek. Observatorium Suriah mengatakan pasukan gerilyawan, termasuk Front Al-Nusra yang memiliki kaitan dengan Al-Qaida, telah merebut kota Morek melalui pertempuran sengit yang berlangsung dalam semalam. Di Damaskus selatan, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya telah melakukan penyaluran bantuan ke tempat penampungan Yarmuk untuk ketiga harinya. Penampungan bagi para pengungsi Palestina itu berada di bawah kepungan --yang dikatakan Observatorium Suriah menyebabkan 88 orang meninggal karena kelaparan dan kekurangan bantuan medis. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014