Bangkalan (Antara Jatim) - PLN Area Madura terpaksa memadamkan aliran listrik di lokasi banjir di Kecamatan Blega, Bangkalan, karena pertimbangan keamanan. Kepala PLN Area Madura Abbas Santoso menjelaskan, pihaknya sengaja memadamkan aliran listrik di Kecamatan Blega itu, karena genangan banjir disana tinggi, dan apabila aliran listrik tetap nyala dikahatirkan akan berbahaya. "Kalau tetap dibiarkan hidup, khawatir terjadi kecelakaan," kata Abbas Santoso kepada Antara melalui telepon, Selasa sore. Ia menjelaskan, sambungan listrik nantinya akan dinyalakan lagi, jika sudah dirasa aman. Menurut dia, pemadaman itu juga dilakukan atas pertimbangan dengan aparat setempat dan petugas keamanan dari Polsek Blega. "Kalau ada travo yang terendam banjir atau kena air atau ada kabel yang terendam banjir dan struk listrik tetap nyala, itu kan bisa berbahaya. Makanya kami padamkan dulu," terang Abbas. Banjir merendam ratusan rumah warga di Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Selasa sejak sekitar pukul 10.00 WIB, menyusul hujan deras yang melanda kawasan itu sejak Senin (27/1). Banjir yang melanda kawasan itu terjadi akibat Sungai Blega meluap karena tidak mampu menampung debit air. Sekitar 400 rumah warga tergenang banjir di wilayah itu. Banjir juga menutup akses jalur lalu lintas penghubung Kabupaten Bangkalan dengan Kabupaten Sampang. Ketinggian air di rumah-rumah warga antara 40 cm hingga 60 cm meter, bahkan di beberapa titik ada yang mencapai 1,5 meter hingga mencapai 2 meter pada Selasa siang. Sementara di Jalan Raya Blega yang merupakan penghubung Kabupaten Sampang dan Bangkalan, ketinggian air mencapai 30 hingga 45 cm. Selain merendam rumah-rumah warga, banjir yang melanda kawasan itu juga menggenangi pasar tradisional Blega, serta sejumlah lembaga pendidikan. "Sampai saat ini belum ada tanda-tanda bahwa banjir akan surut, bahkan genangan air di perkampungan warga cenderung semakin tinggi," kata warga setempat Solehuddin, Selasa siang. Sejumlah kendaraan bermotor yang berupaya menerobos genangan banjir di Jalan Raya Pasar Blega, Bangkalan ini banyak yang mogok, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Sebagian warga korban banjir kini mulai terlihat melakukan evakuasi barang-barang di rumahnya ke tempat yang lebih aman, seperti kasur, lemari, kursi dan berbagai peralatan elektronik seperti televisi dan tape recorder. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan mencatat, Kecamatan Blega selama ini memang termasuk dalah satu dari 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan yang masuk daerah rawan banjir. Pada musim hujan tahun lalu, wilayah itu juga pernah tergenang banjir. Sebanyak 800 rumah di delapan dusun di Desa Blega, Kecamatan Blega, Bangkalan saat terendam banjir dengan jumlah kerugian material mencapai Rp6 miliar. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014