Bogota (Antara/AFP) - Serangan pasukan Kolombia menewaskan lima anggota kelompok pemberontak kiri FARC, Rabu, kata satu sumber militer. Serangan itu merupakan yang terakhir dari serangkaian operasi militer yang menewaskan 26 gerilyawan sejak akhir pekan, kata sumber itu. Bentrokan tersebut terjadi di tengah berlangsungnya perundingan perdamaian di Havana, Kuba, yang bertujuan mengakhiri kekerasan 50 tahun di Kolombia. Sumber militer itu mengatakan bahwa dalam bentrokan Rabu di daerah Meta, Kolombia tengah, pasukan membunuh lima gerilyawan dan menangkap delapan orang. Selasa, militer mengatakan, tujuh gerilyawan tewas dalam operasi di daerah Tolima, juga di Kolombia tengah. Menurut militer, 14 gerilyawan lain tewas dalam serangan darat dan udara pada akhir pekan terhadap sebuah pangkalan pemberontak di kawasan pedesaan dekat Venezuela. Presiden Juan Manuel Santos berjanji akan terus menekan FARC meski pemerintah melakukan perundingan perdamaian dengan kelompok itu di Havana. "Ofensif militer akan terus dilakukan sampai kami mencapai sebuah perjanjian," kata Santos kepada media Spanyol, Selasa, selama kunjungannya ke Madrid. Perundingan antara kedua pihak dimulai lagi Senin lalu (13/1)setelah penghentian selama tiga pekan. Selama lebih dari setahun, pemerintah Presiden Juan Manuel Santos dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) melakukan perundingan perdamaian di Kuba dengan tujuan mengakhiri konflik terlama Amerika Latin itu. Dari lima poin agenda, kedua pihak sejauh ini baru mencapai dua kesepakatan -- reformasi tanah dan keikutsertaan kelompok pemberontak itu dalam politik jika mereka mengakiri perang yang telah berlangsung hampir 50 tahun. Masalah-masalah lain yang diagendakan adalah perdagangan narkoba, ganti-rugi korban perang dan diakhirinya konflik. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014