Jember (Antara Jatim) - Lima orang meninggal dunia akibat demam berdarah (DB) selama Januari-Desember 2013 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Yumarlis, Jumat, mengatakan jumlah penderita DB selama Januari hingga minggu kedua Desember 2013 tercatat sebanyak 957 orang, dengan lima penderita yang meninggal dunia. "Lima pasien yang meninggal itu karena terlambat dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau rumah sakit, sehingga kondisinya memburuk dan terlambat untuk diberikan pertolongan," tuturnya. Untuk itu, kata dia, Dinkes Jember mengimbau kepada masyarakat untuk segera membawa penderita DB, dengan gejala demam tinggi, timbul bintik merah, mual dan pusing. "Apabila gejala DB sudah terlihat, maka pihak keluarga harus membawa ke puskesmas terdekat atau rumah sakit, supaya mendapat pertolongan sejak dini dan nyawanya bisa diselamatkan," ucapnya. Berdasarakan catatan Dinkes Jember, hampir setiap bulan selalu ada pasien yang menderita DB karena anomali cuaca dan setiap bulan rata-rata sebanyak 40 orang yang tersebar di beberapa kecamatan. "Banyaknya genangan air akibat curah hujan yang tinggi menjadi sarang berkembangnya jentik nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah, sehingga hampir sepanjang tahun selalu ada pasien yang terkena penyakit itu," paparnya. Menurut dia, lonjakan pasien DB biasanya meningkat tajam pada bulan Januari-Maret seperti tahun ini tercatat sebanyak 171 pasien pada Januari, 186 pasien pada Februari, dan sebanyak 110 pasien pada bulan Maret. "Peningkatan kasus DB pada November dan Desember tahun ini hanya permulaan karena yang patut diwaspadai adalah bulan Januari hingga Maret tahun depan," katanya. Beberapa daerah yang rawan terhadap penyebaran DB yakni kawasan kota meliputi Kecamatan Sumbersari, Patrang dan Kaliwates, serta kawasan pinggiran seperti Kecamatan Balung, Ambulu, Puger, Umbulsari dan Wuluhan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013