Surabaya (Antara Jatim) - Pengusaha angkutan laut, PT Dharma Lautan Utama (DLU) meminta pemerintah melakukan perbaikan sarana transportasi laut seperti perbaikan dermaga serta penyesuaian tarif, guna mendukung kelancaran arus logistik termasuk produk pangan yang kini masih 99 persen melalui jalur laut. Direktur Utama DLU, Bambang Harjo, di Surabaya, Selasa, mengungkapkan, adanya perbaikan sarana transportasi laut sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional pada masa mendatang. Selain itu, saat ini prospek industri angkutan laut baik untuk kapal penumpang maupun barang di Indonesia masih sangat bagus. "Kondisi itu kian membaik apabila ada campur tangan dari pemerintah untuk ikut mencarikan solusi dari berbagai masalah yang menghambat laju pertumbuhan industri ini," katanya. Ia mencontohkan, di antaranya masalah penyesuaian tarif angkutan laut yang kini tertinggal 80 persen dari negara-negara tetangga seperti Filipina, Malaysia dan Thailand yang sudah rata-rata Rp1.800 per mil dan Jepang sudah mencapai Rp3.000 per mil, sementara, Indonesia hanya berkisar Rp415-650 per mil. Selain itu, dia meminta, perbaikan dermaga juga seharusnya menjadi fokus pemerintah dalam upaya mendorong pertumbuhan moda angkutan laut ke depan. Apalagi, kini banyak dermaga yang kondisinya tidak layak pakai akan tetapi tetap dioperasikan. "Dengan upaya perbaikan tersebut, kami yakin sarana transportasi laut akan menjadi alternatif dan akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya. Penyebabnya, sampai saat ini angkutan laut masih menjadi pilihan dalam mengangkut hasil produk pangan dari satu daerah ke daerah lain. Di sisi lain, kelancaran pengakutan logistik sangat berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Walau banyak permasalahan di industri angkutan laut, kami terus meningkatkan layanan di kapal guna mengangkat citra angkutan laut," katanya. Hal itu, lanjut dia, dipicu mampu menaikkan pamor bisnis angkutan laut pada masa mendatang sehingga bisa bersaing dengan moda trasportasi lain. Khususnya, angkutan udara yang saat ini menggeser dominasi angkutan laut dalam beberapa dekade yakni di jalur gemuk seperti lintasan Surabaya-Kalimantan atau Surabaya-Sulawesi.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013