Blitar (Antara Jatim) - Sedikitnya 200 warga Desa/Kecamatan Sutojayan, wilayah selatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengungsi akibat banjir yang terjadi di daerah itu selama beberapa hari terakhir. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan, Minggu mengatakan ketinggian air sampai satu meter, sehingga masuk ke dalam rumah warga. Di dalam rumah, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. "Kondisi itu dinilai sudah tidak layak huni, jadi kami evakuasi warga dengan perahu karet sejak tadi malam," katanya. Ia mengatakan, warga yang dievakuasi itu ditempatkan di gedung serba guna yang ada di kecamatan. Mereka tinggal di tempat tersebut, sampai air surut, dan rumah sudah bisa dinyatakan layak huni pascabanjir. Selain ada yang mengungsi, ia juga mengatakan sejumlah warga juga ada yang harus dirawat ke rumah sakit, tepatnya di RSUD Wlingi, serta di Puskesmas Sutojayan, Kabupaten Blitar. Kondisi mereka lemah, akibat terguyur hujan saat dievakuasi petugas. Untuk saat ini, kata dia, kondisi air sudah mulai surut, pascadievakuasinya warga. Namun, warga masih belum diizinkan pulang, dan dianjurkan tinggal di tempat evakuasi, sampai kondisi stabil. Pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk keperluan bencana itu yang disiapkan dari pos dana tak terduga anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Blitar yang nominalnya mencapai Rp1 miliar. Sementara itu, pihak dapur umum juga sudah menyiapkan konsumsi untuk warga yang dievakuasi tersebut. Untuk keperluan itu, pihak dapur umum menyiapkan sekitar 1.500 bungkus nasi untuk tiga kali makan dalam sehari, yang dibagian kepada para pengungsi. Selain pada para pengungsi, nasi itu juga diberikan kepada warga korban banjir yang masih bertahan di dalam rumah. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013