Kediri (Antara Jatim) - Puluhan seniman menggelar pentas teater di Candi Surowono di Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, guna mengembangkan kearifan lokal. Sutradara kegiatan Rego S Ilalang di Kediri, Jumat mengatakan dipilihnya kegiatan itu untuk menggugah kepedulian masyarakat akan kejayaan di masa lampau. "Negeri ini pernah jaya, gemah ripah loh jinawi. Bukti-bukti kejayaan ini bisa kita lihat salah satunya adalah bangunan ini," kata pelaku seni dari sanggar Ilalang Nganjuk tersebut. Durasi pentas sekitar satu jam tiga puluh menit ini yang dilakukan malam hari. Mereka menggelar baca puisi dan tari-tarian. Dalam sebuah adegan tampak tergambarkan, para penghui nusantara saling berebut harta dan kekusaan, saling mengorbankan tanpa tahu apa sebenarnya tujuan dan kebutuhan hidupnya. Hingga akhirnya mereka pun satu persatu mati. Setelah itu, disusul adegan bangkitnya satu sosok yang merenungi dan menyadari semua bentuk angkara yang telah terjadi. Sosok ini pun berupaya membangun kembali reruntuhan itu dengan menanam dan menabur benih kehidupan. Dalam adegan itu ditutup dengan munculnya Dewi Sri, yakni dewi kemakmuran yang merestui upaya sang sosok. Salah seorang pembina teater Jarot Saiful Hidayat, mengungkapkan terdapat tiga fase kejayaan Nusantara, yaitu pada zaman Sriwijaya, Majapahit, serta saat Proklamasi Kemerdekaan RI. Ia prihatin, karena kejayaan itu ternyata runtuh di tangan generasi penerusnya sendiri. Negara ini menjadi bangsa yang tidak memiliki kepercayaan diri dan sangat bergantung dengan bangsa asing. "Puisi mas Rego sangat menggelitik. Bangsa ini menjadi bangsa yang tidak percaya diri, tidak percaya atas karyanya sendiri dan bergantung pada negara asing. Padahal, disini semua ada dan kita bisa membuatnya," ujarnya. Acara itu berlangsung dengan lancar. Seluruh kelompok teater baik dari wilayah Kabupaten Kediri ataupun sekitar ikut berpartisipasi dan mementaskan karyanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013