Jember (Antara Jatim) - Siapa yang tak kenal dengan makanan khas Italia yang berbentuk panjang menyerupai lidi dan berupa makanan olahan dari mie, ya spaghetti. Makanan yang merupakan pasta dengan bahan dasar tepung gandum atau tepung terigu itu merupakan salah satu menu yang disukai oleh semua usia karena olahan mie tersebut dilengkapi dengan saus bolognese dan taburan keju. Di Kabupaten Jember, salah satu mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Jember mencoba berkreasi dengan membuat spaghetti berbahan dasar tepung yang dibuat dari singkong atau biasa dikenal dengan "Modified Cassava Flour" atau tepung mocaf. "Kami mencoba membuat spaghetti dengan tepung mocaf karena singkong memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan tepung terigu dan makanan pokok lainnya," kata Siti Alfia, mahasiswi FTP Unej. Ia memilih menggunakan mocaf karena bahan baku tepung tersebut yakni singkong mudah didapat di Indonesia dan bahan makanan pokok selain beras itu, merupakan makanan yang sehat, kaya gizi, dan aman untuk dikonsumsi penderita kolesterol tinggi. Menurut mahasiswi jurusan Teknologi Hasil Pertanian itu, pembuatan spaghetti singkong pada umumnya hampir sama dengan spaghetti biasanya, namun bahan dasar utamanya diganti atau disubtitusi dengan mocaf. "Rasa singkong dari spaghettinya sangat terasa sekali, sehingga cocok bagi lidah orang Indonesia yang tidak menyukai spaghetti ala Italia tersebut," tuturnya. Ada banyak variasi penyajian spaghetti, namun yang paling digemari dan biasa disajikan adalah spaghetti ala Bolognese dengan saus daging cincang dan taburan keju. Bahan membuat saus spaghettinya juga hampir sama dengan saus Bolognese pada umumnya dengan bumbu-bumbu seperti saus tomat, pasta, bawang bombay, bawang putih, susu cair, dan lada. Namun, Siti bersama teman-temannya mencoba berkreasi mengganti daging cincang dengan ayam cincang ditambah jamur, kemudian diberi "toping" parutan keju, agar tampilannya menggoda selera. "Kami mengkombinasikan saus spaghetti singkong dengan ayam cincang dan jamur, agar perpaduan rasanya maknyus dan gizinya seimbang karena ada sayuran berupa jamur di dalam sausnya, serta taburan keju juga mempercantik tampilan spaghettinya," paparnya. Setelah membuat spaghetti singkong itu, kata dia, banyak teman-temannya yang tertarik untuk mencicipi spaghetti ala Jawa buatannya karena penasaran dengan rasanya, sehingga ia bersama temannya di Fakultas Teknologi Pertanian Unej berusaha untuk memasarkannya sambil belajar bisnis kuliner. "Alhamdulillah sudah ada yang memesan spaghetti singkong, meskipun tidak dalam jumlah banyak. Kami berharap bisa menggeluti bisnis kuliner ini dengan serius sambil tetap kuliah," ujarnya. Ia tidak mematok harga terlalu tinggi dan sangat terjangkau untuk seporsi spaghetti singkong buatanya karena pangsa pasarnya adalah mahasiswa yang tidak memiliki uang banyak, namun dijamin rasanya seperti spaghetti ala restoran. "Satu porsi spaghetti singkong seharga Rp5 ribu saja dan camilan sehat itu dikemas dalam mangkuk mika plastik, sehingga mereka dapat mudah membawanya kemana-mana," ucap mahasiswi semester 5 itu. Nah, kebetulan sekali di musim hujan dengan cuaca dingin seperti ini rasanya pas menyantap spaghetti singkong yang masih hangat bersama secangkir teh manis atau susu coklat hangat sebagai menu makanan siang yang tidak terlalu berat. Hmm, pasti Yummy.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013