Oleh Cahyo Darujati ST MT *) Pada kamera digital yang saya miliki terdapat gambar avatar tersenyum. Saat saya gunakan mengambil gambar beberapa objek orang di dalamnya, kamera tersebut hanya dapat merekam gambar jika mendeteksi objek yang tersenyum. Sepertinya kamera digital saya hanya mau memotret orang tersenyum saja. Bagaimana cara kamera tersebut bisa melihat objek tersenyum? Seperti manusia saja, bisa melihat. (Tonixxx,Sidoarjo) ----------- Jawab: Saat ini, hampir semua jenis perangkat elektronik dibekali oleh "kecerdasan" tertentu, kecerdasan ini disebut sebagai kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/(AI)). AI adalah cabang pengetahuan dari Ilmu Komputer/Teknologi Informasi. Ide awal cabang ilmu ini pada tahun 1950an, para peneliti mulai tertarik memikirkan bagaimana komputer dapat melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia. Salah satu cara dikatakan sebuah komputer itu cerdas adalah melalui sebuah tes yang diusulkan oleh Alan Turing, seorang pakar matematika dari Inggris. Kemudian seorang profesor dari MIT bernama John McCarthy memperkenalkan AI pada sebuah konferensi tahun 1956. Pada konferensi tersebut memiliki tujuan utama mengetahui dan membuat model proses berpikir manusia, kemudian mendesain komputer agar mampu menirukan tindakan manusia. Saat ini, AI telah memiliki cabang ilmu lebih dari lima visil yang salah satunya adalah visi computer (Computer Vision) yaitu mengintepretasikan gambar atau objek yang tampak melalui komputer. Jika kamera tadi kita ibaratkan sebuah komputer, maka apa yang tampak pada lensa kamera akan diolah dan disesuaikan oleh permintaan dari pengguna. Seperti fitur senyum (Smile). Jika aplikasi pada system kamera tidak dapat menemukan gambar/objek tersenyum maka aplikasi tersebut akan mengunci (lock) kamera agar tak dapat mengeksekusi perintah pengguna. Sebaliknya, jika aplikasi pada system menemukan objek tersenyum maka aplikasi akan melepas (release) atau memberikan tanda pada objek tersenyum sehingga pengguna dapat melakukan eksekusi. Begitu pula fitur lain pada kamera digital, seperti fitur mendeteksi objek bergerak sehingga gambar tidak kabur (brur), mendeteksi objek dalam gelap sehingga perlu menambah pencahayaan secara digital, bahkan fitur otomatis mengunci atau tidur (sleep) jika pengguna tidak menggunakan kamera dalam jangka waktu tertentu. Saat ini, sudah tersedia juga kamera tiga dimensi (3D) yang dapat menangkap gambar/objek dalam bentuk 3D. -------- *) Cahyo Darujati ST MT adalah dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya). ========================================== * Pertanyaan lain untuk berbagai topik (IT, hukum, ekonomi, teknik, dan sebagainya) dapat diajukan kepada Humas Universitas Narotama Surabaya melalui email ke alamat: evyretnowulan@yahoo.co.id ==========================================

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013