Surabaya (Antara Jatim) - Ustadzah kondang Dedeh Rosidah Syarifudin atau yang akrab disapa mamah Dedeh menekankan pentingnya makanan dan minuman yang setiap hari dikonsumsi keluarga berlabel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Jangan biarkan anak dan keluarga kita diberi makanan haram," kata Mama Dedeh di acara pengajian akbar menyambut Muharam 1435 H dan tutup tahun 2013 yang digelar PT Mega Global Food Industry (Kokola Grup) di halaman depan kantor Nahdatul Ulama Jatim atau Komplek Masjid Al-Akbar Surabaya, Minggu.
Menurut dia, dengan makanan halal maka akan datang keberkahan bagi mereka yang setiap hari mengkonsumsi makanan dan minuman halal. Makanan halal dimaksud tidak hanya sekadar bahan-bahannya yang halal, melainkan juga proses pembuatan makanan tersebut.
"Keberkahan itu akan selalu datang bagi orang-orang selalu sabar," katanya.
Sementara itu, Marketing Director PT Mega Global Food Industry Hawie Wijono mengatakan banyak perusahaan makanan menilai bahwa label halal dianggapnya hanya sekadar administratif. "Mereka belum menyadari halal ini syarat dari 'langit' (perintah Tuhan) sebelum persyaratan lainnya. Apalagi masyarakat Indonesia masyoritas adalah muslim," katanya.
Lepas dari semua itu, lanjut dia, ada alasan secara prinsip dipilihnya Mama Dedeh untuk mempromosikan makanan halal produksinya karena kedekatannya dengan jamaah yang kebanyakan para ibu-ibu.
"Mama Dedeh jadi panutannya ibu-ibu. Selama ini kalau berbicara soal makanan, maka secara tidak langsung erat kaitannya dengan ibu-ibu. Makanan yang ada di rumah tergantung ibu, ayah dan anak tinggal makan saja," katanya.
Banyak makanan-makanan yang ada saat ini banyak tidak aman karena mengandung zat-zat kimia tertentu dan tentunya tidak halal jika dikonsumsi secara terus menerus. "Kalau kokola biskuit yang kami produksi menomorsatukan halal, baik bahannya maupun prosesnya," katanya.
Managing Director PT Mega Global Food Industry Richard Cahadi mengatakan Kokola Grup ini mempunyai visi membahagiakan putra-putri bangsa. "Kita konsisten menjaga keamanan dan kehalalalan produksi makanan. Kita punya fasilitas produksi yang besar yang semua orang bisa melihat produksinya secara langsung," katanya.
Bahkan, lanjut dia, pihaknya saat ini mempunyai "kokola house" yang biasa dibuat untuk edukasi bagi para pengunjung untuk melihat proses produksi kokola biskuit. "Kita terbuka bagi siapapun yang ingin mengetahui," katanya.
Apalagi, lanjut dia, kokala telah berserifikat ISO 22000 yang perannya lebih luas kepada kenyamanan makanan. "Karena itu, kami sudah bisa mengekspor ke luar Negeri. Target tahun depan ke China," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013