Jember (Antara Jatim) - Tiga wartawan diusir dan satu wartawan di antaranya diseret hingga ke luar ruangan saat melakukan peliputan pelantikan kepala desa terpilih di aula pendapa Wahya Wibawagraha Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu. Ketiga wartawan yang diusir yakni Arimacs Wilander dan Ruli Efendi dari Harian Radar Jember (Jawa Pos Group), serta Budi Muin Sucahyono dari Radio Republik Indonesia (RRI). "Kami diusir secara kasar, bahkan teman saya yang hendak mengambil gambar diseret sekitar 3 meter menuju ke pintu keluar dan tidak boleh melakukan peliputan di sana," kata Ruli Efendi. Humas Pemkab Jember melalui "sms center" mengirim pesan singkat kepada semua wartawan terkait dengan kegiatan pelantikan kepala desa yang digelar di pendapa Pemkab Jember. "Saat kami datang memang banyak wartawan mingguan tidak diperkenankan masuk ke dalam aula pendapa, namun saya sudah meminta izin kepada salah seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja untuk melakukan peliputan dan diperkenankan masuk," paparnya. Ketika masuk ke dalam ruangan, lanjut dia, seorang petugas protokoler menyuruh keluar dan menyeret Arimacs yang hendak mengambil gambar Bupati Jember MZA Djalal yang membacakan sumpah jabatan para kepala desa terpilih. "Kami dilarang melakukan peliputan dan menyuruh keluar ruangan, padahal saya sudah menyampaikan identitas saya dari media mana dan menunjukkan kartu pers. Petugas protokoler itu tetap saja menyeret teman saya dan meminta keluar ruangan," ujarnya. Sementara Arimacs mengaku terkejut karena petugas protokoler tersebut menarik kerah bajunya dari belakang dan menyeretnya menuju ke pintu keluar ruangan. "Saya hendak mengeluarkan kamera untuk mengambil gambar prosesi pelantikan kepala desa, namun tiba-tiba seorang petugas protokoler Pemkab Jember menyeret saya hingga ke pintu samping pendapa," tuturnya. Melihat kejadian itu, seorang wartawan senior RRI Jember Budi Muin Sucahyono yang sudah lebih dulu di dalam aula pendapa langsung mendatangi kedua wartawan Radar Jember dan menjelaskan kepada petugas protokoler bahwa kedua wartawan itu dari Jawa Pos Group. "Saya juga diusir, setelah petugas protokoler itu mengetahui bahwa saya juga wartawan. Kamu wartawan juga, ayo keluar-keluar," katanya sambil menirukan ucapan petugas protokoler tersebut. Ketiga wartawan tersebut menyayangkan tindakan petugas protokoler yang melakukan pengusiran secara kasar, padahal pihak Humas Pemkab Jember mengundang wartawan untuk melakukan peliputan pelantikan kepala desa terpilih itu. Kabag Humas Pemkab Jember Sandi Suwardi Hasan belum berhasil dikonfirmasi terkait persoalan itu, dan beberapa kali dihubungi melalui telepon selulernya tidak diangkat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013