Surabaya (AntaraJatim) - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya menandai alih status dari IAIN ke UIN dengan menggandeng Google untuk mewujudkan "Cyber Islamic Campus". "Kita ingin menjadi nomer satu di kalangan universitas Islam, baik negeri maupun swasta," kata Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A'la MAg di Auditorium UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa. Didampingi pimpinan SADA System Asia yang merupakan rekanan Google untuk Indonesia, Johannes Candra, ia menjelaskan alih status yang diresmikan Menteri Agama Suryadharma Ali pada 4-12-13 itu bukan sekadar ganti nama, namun pengembangan semangat baru. "Semangat baru itu antara lain menjadi kampus Islam berbasis teknologi, tapi teknologi itu bukan sekadar untuk pembelajaran, namun juga pengembangan minat mahasiswa dan transparansi kampus," katanya. Dalam pengembangan minat, mahasiswa bisa menjadi wirausahawan, penulis, atau ilmuwan ulung melalui pemanfaatan teknologi dalam program "Google Apps for Education". "Untuk transparansi itu, rektor bisa mengetahui proses akademik, kepegawaian, dan keuangan dengan satu klik," katanya yang juga didampingi Kepala Pusat Pangkalan Data dan Teknologi Informasi UIN, Lukman Hakim. Selain itu, teknologi juga akan mendorong kepedulian UIN pada lingkungan karena akan menciptakan "paperless" tapi teknologi yang dikembangkan UIN tidak akan meninggalkan keakraban. "Karena perbedaan jarak dan waktu, kita dapat mengembangkan komunikasi dan kolaborasi dengan teknologi, tapi UIN akan tetap menjaga keakraban, karena pertemuan akan tetap ada," katanya. Sementara itu, pimpinan SADA System Asia yang merupakan rekanan Google untuk Indonesia, Johannes Candra, menjelaskan Google sudah mengembangkan program "Google Apps for Education" pada sejumlah kampus, seperti Unair, ITS, UK Petra, Ubaya, Umsida, dan Unibraw. "Prinsipnya program 'Google Apps for Education' adalah pengembangan email dalam bentuk komunikasi dan kolaborasi, sehingga konsultasi skripsi akan bisa dilakukan dalam jarak jauh," katanya. Selain itu, laman/website www.uinsby.ac.id juga menyiapkan portal khusus untuk mata kuliah. "Dengan kolaborasi, perkuliahan juga bisa dilakukan dengan cara baru yang tidak membosankan," katanya. Lebih dari itu, antarmahasiswa, antardosen, dan lintas sivitas akademika juga bisa berkomunikasi dan berkolaborasi yang sama, sehingga inovasi akan mudah muncul dalam kerja sama itu. "Tapi, semua informasi itu internal, sehingga mereka yang bukan sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya akan sulit masuk, termasuk untuk kepentingan plagiarisme, karena ada login khusus," katanya. Fasilitas dalam program "Google Apps for Education" adalah Gmail berkapasitas 30 GB antispam, Calender untuk agenda kolaboratif, Google Docs (MS Words, MS Excel, Powerpoint berbasis web), Chat (teks, audio, video conference), dan Google Site (membuat situs pribadi atau organisasi/kelompok). "Kepentingan kami adalah terciptanya kebiasaan menggunakan Google dan mewujudkan kepedulian kepada dunia pendidikan, karena Google sendiri tercipta dari proses perkuliahan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013