Surabaya (Antara Jatim) - Kepolisian Sektor Simokerto Surabaya mencari identitas orang tua pembuang bayi laki-laki di dalam kardus yang ditemukan seorang pemulung di tempat sampah di kawasan Jalan Pegirian, Minggu. "Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Yang pasti, kami tengah mencari siapa orang tua yang tega membuang bayi itu," ujar Kanit Reskrim Polsek Simokerto AKP Robby ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Senin. Ia menjelaskan, dari sejumlah keterangan saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, terlihat ada pengendara motor berboncengan laki-laki dan perempuan membawa kardus dan meletakkannya di tepi jalan dekat tempat sampah. Sejumlah barang bukti juga mulai dikumpulkan oleh penyidik. Antara lain, kardus dan kain yang digunakan untuk membalut bayi yang ketika dibuang masih berusia beberapa jam tersebut. Hanya saja, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih proses penyelidikan. "Kami menindaklanjutinya lebih dalam dan terus mencari pelakunya. Diduga memang bukan warga sekitar yang membuang bayi tersebut karena menurut keterangan warga tidak ada yang sedang mengandung," katanya. Mantan Kanit Intelkam Polsek Bubutan itu mengatakan, si pemulung yakni Syaifudin, yang menemukan juga telah dimintai keterangan. Kepada penyidik, si pemulung mengaku melihat pengendara motor meletakkan kardus dan meninggalkannya begitu saja. "Kemudian si pemulung mendekatinya dan melihat bahwa di dalam kardus adalah bayi yang terlihat baru saja dilahirkan. Warga selanjutnya melapor ke polisi dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan," tuturnya. Saat ini, kondisi bayi tengah dirawat di Rumah Sakit Al-Irsyad. Menurut dia, kondisinya sudah mulai membaik dan normal. Kemungkinan masih akan dirawat sementara di rumah sakit sampai ada perkembangan lebih lanjut," kata Robby. Sementara itu, pihaknya juga mengaku kecewa dengan sikap dua rumah sakit milik pemerintah, yakni RSUD dr Soewandhie dengan RSU dr Soetomo yang diduga menolak menerima merawat bayi malang tersebut. Hingga akhirnya polisi membawanya ke RS Al-Irsyad di Jalan KH Mas Mansyur Surabaya. Kapolsek Simokerto Kompol Haryono mengaku tak mengetahui alasan utama penolakan itu, namun diperkirakan persoalan adminitrasi. Belum ada konfirmasi resmi dari kedua rumah sakit tersebut. Direktur Utama RSU dr Soetomo Dodo Anondo ketika dihubungi melalui ponselnya tidak mengangkat meski terdengar nada sambung. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013