Oleh Ade Irma Junida Tangerang Selatan (Antara) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman mengharapkan kinerja Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara dalam menjaga garda terdepan negara dalam mengantisipasi imigran gelap. "Kondisi geografis Indonesia itu dua per tiganya adalah perairan yang membutuhkan pengawasan komprehensif. Kita punya pintu masuk yang besar dan banyak. Pelabuhan ilegal kita juga banyak, maka butuh pengawasan dan pengamanan," kata Sutarman dalam upacara peringatan HUT ke 63 Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara di Mako Ditpoludara, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin. Dalam menghadapi maraknya kasus imigran gelap, jenderal bintang empat itu meminta agar semua pintu masuk perairan seperti pelabuhan legal dan ilegal dijaga dengan baik. "Harus dijaga baik, agar tidak jadi tujuan atau transit bagi para imigran gelap ini," tukasnya. Lebih lanjut, Sutarman mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Australia dan Selandia Baru dalam mengatasi masalah tersebut. Meski untuk sementara waktu kerja sama dengan Australia dalam bidang tersebut telah dihentikan menyusul isu penyadapan. "Tapi saya apresiasi Polairud yang sudah melakukan tugas profesionalnya menjaga Indonesia," ucapnya. Peringatan hari ulang tahun ke 63 Kepolisian Perairan dan Kepolisian Udara Baharkam Polri dilaksanakan di Mako Ditpoludara Baharkam Polri, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten. Upacara peringatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh jajaran kepolisian, termasuk Wakapolri dan Kabaharkam serta perwakilan Kepolisian Australia, Kanada, dan "International Organization for Migration" (IOM).(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013