Surabaya (Antara Jatim) - DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Surabaya membantah telah mempolitisasi kasus dr. Dewa Ayu Sasiary beserta dua koleganya yang divonis penjara oleh Mahkamah Agung dengan ikut mendukung demontrasi menolak kriminalisasi terhadap dokter. "Ini inisiatif sendiri karena banyak kader PKS dari kalangan dokter. Mereka mengeluhkan kepada kami terkait proses kriminalisasi yang membuat mereka tidak nyaman," kata Ketua DPD PKS Surabaya Ibnu Sobir di Surabaya, Jumat. Sejumlah pengurus DPD PKS Surabaya sebelumnya sempat mendatangi kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya, Rabu (27/11) untuk memberikan dukungan solidaritas kepada para dokter. Kedatangan mereka memberi dukungan moral kepada rekan dokter di Indonesia untuk menolak kriminalisasi tersebut. Menurut Sobir, dukungan PKS terhadap para dokter bukan bagian dari strategi politik dalam rangka mencari dukungan politik dari kalangan tenaga medis pada Pemilu 2014. "Kami menghormati proses hukum tetap berjalan, tapi kita juga memberikan apresisi terhadap apa yang dirasakan oleh para tenaga medis yang sangat banyak jasanya kepada masyarakat," ujarnya. Soal banyaknya masyarakat yang tidak simpati terkait mogok kerja para dokter sehingga dikhawatirkan bisa merugikan PKS sendiri, Sobir dengan diplomatis mengatakan tidak merugikan partai. "Insyaallah tidak, kami sudah mengukur. Kami berada di tengah. Prinsip agar masyarakat jangan sampai dirugikan juga tetap didukung," katanya. Tentunya, lanjut dia, Standar Operasional Prosedur (SOP) diketahui publik, baik masyarakat umum maupun masyarakat profesi, sehingga di era yang serba transparansi ini semua persoalan bisa diselesaikan dengan baik, tanpa ancaman kriminalisasi terhadap profesi tertentu. Namun demikian, lanjut dia, pihaknya tidak mempermasalahkan jika para dokter menyampaikan aspirasai. "Ini negara demokasi, siapa berhak bicara. Intinya kami menampung aspirasi kedua pihak," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013