Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 3.029 polisi se-Jawa Timur siap menertibkan pengguna jalan dengan fokus pada tujuh sasaran selama Operasi Zebra Semeru 2013 pada 28 November hingga 11 Desember. "Kami akan mengedepankan penegakan hukum tapi juga pre-emtif dan preventif dengan perbandingan 60:40 persen," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono di Mapolda Jatim, Kamis. Setelah memimpin Apel Pasukan dalam rangka Operasi Zebra Semeru 2013 di halaman depan Mapolda Jatim, ia menjelaskan tujuh kelompok sasaran operasi adalah pengemudi di bawah umur, pengendara melawan arus, dan pelaku balap liar. Selain itu, pengemudi angkutan umum tak layak, pengemudi kendaraan bak terbuka yang memuat orang, pengemudi yang menaikkan dan menurunkan penumpang seenaknya, dan pengemudi menggunakan rotator yang bukan peruntukannya. "Itu operasi cipta kondisi menjelang pengamanan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 serta Pemilu 2014, karena itu sifatnya simpatik, pre-emtif preventif," katanya, didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Rahmad Hidayat. Menurut dia, tujuh sasaran itu merupakan hasil evaluasi Ditlantas Polda Jatim terkait kelompok pengguna jalan yang rawan mengalami kecelakaan dan lokasi-lokasi rawan kecelakaan lalu lintas. "Dengan evaluasi itu, kami menempatkan pos pantau pada sejumlah titik terkait tujuh sasaran itu, agar kecelakaan lalu lintas bisa turun," katanya yang juga didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono. Data Operasi Zebra 2012 yang dicatat Ditlantas Polda Jatim mencapai 639 kecelakaan lalu lintas dengan 106 korban tewas, 111 korban luka berat, 832 korban luka ringan, 6.754 pelanggaran, 10.604 tilang, dan 50.150 teguran. Ke-639 kecelakaan lalu lintas itu melibatkan 1.140 kendaraan yakni 844 sepeda motor, lalu 113 mobil barang, 100 mobil penumpang, 27 bus, dua kendaraan khusus, 54 kendaraan tidak bermotor. "Data itu menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, karena itu kita berharap akan menurun lagi dengan Operasi Zebra Semeru 2013," katanya. Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim mengimbau parpol peserta Pemilu 2014 tidak melakukan konvoi untuk kampanye, karena arak-arakan memang rawan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. "UU Pemilu sudah melarang konvoi, baik sepeda motor maupun mobil, karena itu kami imbau pimpinan parpol meminta pengawalan polisi untuk pergeseran massa dari daerah ke lokasi kampanye. Di Madiun, kita lakukan pengawalan konvoi pendekar, ya terbukti aman," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013