Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul menilai Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj sebagai representatif organisasi menjelang Pemilihan Presiden 2014. "Kalau ditanya siapa yang pantas mewakili NU, ketua umum masih sangat representatif sebagai calon untuk pemilihan presiden mendatang," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat. Menurut dia, meski sebagai calon presiden atau wakil presiden, pihaknya menilai Said Aqil sudah sangat tepat dimajukan karena sudah sebagai tokoh nasional mumpuni. "Saya tidak tahu posisinya sebagai capres atau cawapres. Tapi yang pasti menurut saya, beliau merupakah tokoh NU saat ini yang paling sangat representatif untuk dipilih," ujar mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. Sedangkan, ketika disinggung tentang sejumlah nama-nama tokoh NU yang saat ini diwacanakan, seperti Ketua Umum Ikatan Sarjana NU Ali Masykur Moesa, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Ketua Umum Muslimat Khofifah Indar Parawansa, Gus Ipul tidak mempermasalahkannya. "Tidak apa-apa banyak yang maju dan itu bagus. Tapi sekali lagi, jika berbicara organisasi maka yang sangat representatif dan mewakili NU adalah Said Aqil Siradj," kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu. Di samping itu, Wakil Gubernur Jatim tersebut belum berani memastikan apakah Said Aqil Siradj mau maju atau tidak dalam ajang Pemilihan Presiden, Juli 2014, sebab belum pernah menjawab wacana yang berkembang. Sementara itu, tentang nama Gubernur Jatim Soekarwo yang disebut-sebut sebagai calon pendamping Aburizal Bakrie (Ical), Gus Ipul mengaku baru mendengarnya dari media massa. Menanggapinya, mantan Komisaris BRI tersebut menghargainya. Ia berpendapat, secara kualitas memang Soekarwo sangat layak menjadi pemimpin nasional. "Saya baru mendengarnya dari media massa. Tapi saya tidak bisa memberikan komentar lebih jauh tentang hal itu, namun tetap bangga dan menghargainya," ucap mantan Sekretaris Jenderal DPP PKB itu. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013