Surabaya (Antara Jatim) - Lagu berjudul "Mirasantika" karya Rhoma Irama saat ini tengah dipelajari dan menjadi rujukan sejumlah kampus atau universitas di dunia karena dianggap mampu mempengaruhi karakter dan perilaku manusia, kata Ketua Umum DPP "Fans Of Rhoma and Soneta" (Forsa), Surya Aka Syahnagra. "Ketertarikan kampus-kampus di dunia bermula dari karya Rhoma Irama yang dinilai menggambarkan kenyataan dan tidak hanya sekedar lirik, tapi mampu merubah karakter seseorang," ujarnya kepada Antara, Jumat Lagu berjudul "Mirasantika" atau minuman keras dan narkotika liriknya menggambarkan bahwa seseorang yang awalnya suka pada minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Namun, gara-gara hal itu semua maka seseorang terancam kehilangan masa depan. Tidak lagu itu saja, sejumlah karya penyanyi yang dijuluki "Raja Dangdut" tersebut juga menjadi bagian dari pelajaran mahasiswa, khususnya jurusan musik. Antara lain berjudul "Keramat, "Judi", "Begadang", "Laailaahaillallah" dan sebagainya. "Dijadikannya rujukan dan masuk dalam buku karya profesor dunia merupakan sebuah kebanggaan. Kami berharap semua penyanyi atau pencipta lagu lainnya untuk tidak sekedar membuat lirik, tanpa ada hikmah," kata Surya Aka. Mantan Komisioner KPID Jatim itu mengatakan bahwa Guru Besar Musik pada Pittsbergh Univercity Amerika Serikat, Prof Andrew Weiintraub, berbicara dengannya dan mengakui dunia saat ini tengah mengakaji lagu Rhoma Irama. "Alasannya, lagu karya Rhoma memiliki makna yg mendalam terhadap perilaku manusia secara universal. Itu sulit ditemukan di artis lain di dunia," kata dia menirukan apa yang disampaikan Andrew. Kemudian, lanjut Surya Aka, Andrew menyebut buku karya ilmuwan yang menulis biografi Rhoma Irama dan memberikannya lampirkan contoh buku-buku pelajaran yang termasuk biografi dan analisa lagu Rhoma. Sejumlah buku dan literatur yang didalamnnya mengupas biografi lirik-lirik karya Rhoma, yakni pertama, Broughton, Simon, and Mark Ellingham. 2000. Rough Guide to World Music; Volume 2: Latin and North America, the Caribbean, Asia and the Pacifi c . London: Rough Guide. Kedua, Capwell, Charles. 2004. "The Music of Indonesia." In Excursions in World Music , edited by B. Nettl. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall. Ketiga, Manuel, Peter. 1988. Popular Musics of the Non-Western World . New York: Oxford. Kemudian, Sutton, R. Anderson. 2002. "Asia/Indonesia." In Worlds of Music , edited by J. T. Titon. Belmont, CA: Schirmer, Thomson Learning. Kelima, Sweeney, Philip. 1991. The Virgin Directory of World Music. New York: Henry Holt and Company. Serta, Taylor, Timothy. 1997. Global Pop: World Music, World Markets . New York: Routledge. "Prof Andrew mengakui pada buku literatur kedua dan keempat sangat sering dipakai dan dianggap pelajaran wajib di ratusan universitas di dunia, termasuk ketiga yang sebagai kurikulum musik dunia," kata dia. Semisal, kata pria yang juga musisi tersebut, kuliah "Introduction to World Music" di Universitas Pittsburgh, yang termasuk dalam setiap semester. "Padahal, di setiap semester ada 300 mahasiswa berkuliah. Kalau jumlahnya 600 mahasiswa per tahun maka berapa mahasiswa yang sudah pernah belajar lagu Rhoma Irama melalui buku-buku ini," kata mantan wartawan dan Pemimpin Redaksi JTV itu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013