Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menerima hasil peringkat peserta tes calon pegawai negeri sipil dari Badan Kepegawaian Negara. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Surabaya Mia Santi Dewi, Kamis, mengatakan, berkas dari BKN tersebut ditempatkan dalam sebuah tas berwarna hitam dalam kondisi tersegel rapat. "Setelah diserahkan kepada pemkot, tas ini kami titipkan ke kantor polisi. Sampai sekarang belum kami buka sehingga tidak ada seorang pun yang tahu isinya. Rencananya akan dibuka bersama-sama besok (22/11) dihadapan saksi," katanya. Namun demikian, Mia menjelaskan, hasil yang dimaksud masih berupa ranking peserta, artinya, dokumen tersebut memuat para peserta tes yang lolos "passing grade". Jadi, bukan berarti nama yang tercantum langsung diterima menjadi CPNS, melainkan masih harus disesuaikan dengan kebutuhan formasi Pemkot Surabaya. Misalnya yang lolos ada sepuluh orang, sementara untuk formasi yang dilamar hanya membutuhkan tiga orang, maka posisi tiga teratas yang diambil. "Bahkan sangat mungkin kalau tidak ada yang lolos passing grade, berarti formasi itu kosong," ujarnya. Hanya, lanjut dia, khusus untuk formasi penerjemah, Mia mengatakan masih harus menjalani tes kompetensi bidang (TKB) setelah dinyatakan lolos. TKB dimaksudkan untuk benar-benar menguji skill interpreter, dengan demikian pemkot memastikan penterjemah tidak hanya jago di tes teori, tapi juga mahir dan kompeten dalam praktiknya. "Yang pasti, segera setelah hasil dari BKN diketahui, pemkot langsung menyesuaikan dengan jatah formasi. Kami upayakan pengumuman bisa dilihat di website surabaya.go.id secepatnya," katanya. Untuk diketahui, proses seleksi CPNS tahun ini menggunakan sistem computer assisted tes (CAT). Materi yang diujikan meliputi tiga komponen, yakni pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, dan karakteristik pribadi. Peserta akan dinyatakan lolos passing grade kalau nilainya melampui batas minimal di ketiga komponen tersebut. Sebagai gambaran, tes CPNS di lingkup Pemkot Surabaya tahun ini diikuti oleh 9.614 orang, sedangkan formasi yang tersedia total 375 dengan rincian 200 tenaga pendidikan, 100 tenaga kesehatan, dan 75 tenaga teknis. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013