Malang (Antara Jatim) - Jalur satu arah di sejumlah titik di Kota Malang, Jawa Timur, yang mulai diujicobakan, Rabu (6/11) justru memperparah kemacetan arus lalu lintas di wilayah itu, terutama di kawasan kampus. Kemacetan arus lalu lintas yang terjadi dimana-mana itu dikeluhkan para pengguna jalan maupun sopir angkutan kota (angkot). "Jalur satu arah kok malah semrawut dan macetnya makin parah, berarti ada yang tidak beres dalam pengaturan lalu lintasnya," kata salah seorang sopir angkot, Sumaji, Kamis. Kemacetan yang semakin parah tersebut terjadi di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Jalan Mayjen Panjaitan, Jalan Bandung hingga Veteran, dan Jalan Bogor. Padahal, di kawasan tersebut, khususnya Jalan Bandung-Veteran tidak pernah terjadi kemacetan parah. Lebih lanjut Sumaji mengatakan jalur satu arah, terutama di kawasan Jalan Mayjen Panjaitan seperti menjadi area adu balap kendaraan karena kendaraan tersebut melanggar pembatas jalur yang khusus untuk angkot, sehingga angkot tidak bisa berjalan lancar. Kondisi itu, katanya, justru memperparah kemacetan arus lalu lintas di sejumlah titik yang selama ini tidak pernah macet, termasuk di Jalan Mayjen Panjaitan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Subari mengakui pada awalnya yang diperkirakan macet total berada di kawasan Jalan Gajayana hingga perempatan Sumbersari, namun faktanya justru di beberapa titik yang selama ini tidak pernah macet. "Setiap hari akan kami evaluasi jalur satu arah ini dan memang banyak yang mengkritik kebijakan ini, sebab setelah diterapkan ternyata justru memperparah kemacetan," ujarnya. Hanya saja, meski banyak dikritik, Dishub bersikukuh akan tetap melanjutkan jalur satu arah tersebut hingga satu bulan ke depan. Setelah itu, baru dilakukan evaluasi secara total. Subari menilai tmbulnya titik-titik kemacetan baru itu karena masih banyak masyarakat yang belum tahu penerapan jalur satu arah tersebut. Banyak pengendara yang akan menuju arah Batu masih tetap belok kanan ke arah Jalan Mayjen Haryono, sehingga harus memutar balik ke arah Jalan Mayjen Panjaitan. "Banyaknya kendaraan yang putar balik inilah yang membuat Jalan Mayjen Panjaitan hingga Jalan Bogor dan Veteran mengalami macet total," ucapnya. Sementara Kasatlantas Polresta Malang AKP Erwin Aras Genda mengakui keberadaan angkot (mikrolet) yang masih bisa dua arah dan menentang arus itu membuat keruwetan dan kemacetan karena jalan yang ada sempit. "Kami akan melakukan evaluasi terkait mikrolet yang diperbolehkan menentang arus (dua arah) oleh wali kota. Padahal keberaan mikrolet yang menentang arus ini justru menambah keruwetan, bahkan rawan kecelakaan," tegasnya. Jalur satu arah yang diterapkan di Kota Malang dimulai dari Jalan Mayjen Haryono hingga Jalan Bogor dan kendaraan dari arah Jalan Soekarno Hatta yang akan menuju Batu harus memutar lewat Jalan Mayjen Panjaitan dan belok kanan ke Jalan Bogor menuju arah Jalan Veteran, Gajayana dan tembus di Dinoyo. Sedangkan kendaraan yang akan menuju Jalan Gajayana h ingag Sumbersari juga harus memutar lewat Jalan Mayjen Panjaitan menuju Jalan Veteran, baru belok kanan ke arah Jalan Gajayana. Seluruh kendaran pribadi, baik roda dua maupun roda empat harus taat jalur satu arah, namun untuk mikrolet masih diistimewakan, sebab boleh menentang arus alias dua arah.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013