Jombang (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Jombang, Jawa Timur, akan melakukan penyelidikan penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga Desa Palrejo, Kabupaten Jombang.
"Kami akan lakukan pemeriksaan, termasuk pada keluarga, yang memasak apakah ada unsur kesengajaan atau tidak," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Jombang AKP Sugeng Widodo saat dihubungi, Selasa.
Ia mengatakan, sejauh ini polisi belum melakukan pemeriksaan intensif. Saat ini, masih dilakukan upaya pertolongan pada korban keracunan massal yang terjadi di Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang tersebut.
Pihaknya juga belum mengetahui penyebab keracunan pada warga Jombang tersebut, termasuk jenis makanan apa yang menyebabkan keracunan. Polisi akan melibatkan tim laboratorium forensik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Puluhan warga di Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Nganjuk, keracunan setelah menyantap makanan yang disajikan dalam kegiatan kirim doa, peringatan 40 hari wafatnya tetangga mereka.
Kegiatan kirim doa itu diselenggarakan di rumah Fatkhur, warga Dusun Banjarpuh, Desa Palrejo. Ia memperingati 40 wafatnya mertua di rumahnya.
Dalam acara itu, tuan rumah mengundang sekitar 100 orang pada kegitan kirim doa, Minggu (3/11) malam. Warga yang datang diberi suguhan berupa kare ayam yang dimakan di lokasi hajatan. Setelah pulang pun, warga juga masih diberi nasi kotak.
Sejumlah warga yang datang ke lokasi awalnya tidak mengeluh sakit setelah pulang ke rumah. Namun, beberapa jam setelahnya mereka merasa mual serta diare. Bahkan, dalam sehari semalam, mereka sampai beberapa kali buang air besar. Namun, mayoritas warga mulai merasa sakit pada Senin (4/11) malam.
Saat itu, hanya ada sejumlah warga yang sakit, namun pada Selasa, hari ini semakin banyak warga yang mengeluhkan sakit dengan gejala yang sama, seperti diare dan muntah.
Para korban akhirnya dibawa ke rumah sakit, namun karena banyaknya mereka dirujuk ke sejumlah rumah sakit, di antaranya RSUD Jombang, Puskemas Mojoagung, Rumah Sakit Muslimat Jombang, serta sejumlah rumah sakit swasta lainnya.
Sudarmi, salah seorang korban mengatakan ia memakan kare ayam dalam acara kirim doa 40 hari kakaknya. Ia merasa sehari setelah makan tidak terjadi apa-apa, namun sore mulai lemah.
"Saya sore mulai lemah, terus buang air besar semalaman," katanya kepada jurnalis.
Sampai saat ini, puluhan warga masih dirawat di rumah sakit, namun sejumlah warga kondisinya sudah ada yang membaik.
Pihak rumah sakit juga masih melakukan pemeriksaan pasti penyebab mereka sakit, tapi dari hasil pemeriksaan awal mereka mengalami gejala mirip keracunan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013