Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa belum mau bicara mengenai pemilihan presiden periode 2014-2019 yang dijadwalkan pada Juli tahun depan. "Saat ini kami masih konsentrasi untuk pemenangan pemilihan legislatif, 9 April 2014, sehingga kami belum mau bahas pemilihan presiden dulu," ujar Hatta Rajasa ketika ditemui di sela Rapat Koordinasi DPW-DPD PAN se-Jatim di Surabaya, Minggu. Menurut dia, partainya masih akan melihat hasil suara yang didapat pada pelaksanaan Pemilu Legislatif mendatang. Jika dinilai berhasil dan layak mencalonkan diri maka Hatta Rajasa dipastikan maju dari partai berlambang matahari bersinar itu. Demikian juga ketika disinggung dengan wacana koalisi politik dengan Partai Demokrat. Kuatnya wacana tersebut karena kedua petinggi partai yang juga masing-masing ketua umum merupakan keluarga atau masih "besan". "Koalisi bisa dengan siapa saja dan itu nanti dibahas setelah Pemilu berakhir. Kami masih konsentrasi perolehan suara terlebih dahulu," kata Menteri Koordinator Perekonomian tersebut. Sementara itu, ketika disinggung tentang hasil riset terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang mewacanakan duet Joko Widodo-Hatta Rajasa (Jokowi-Hatta) sebagai capres-cawapres ideal nasionalis-Islam dari "poros tengah II", Hatta tak berkomentar. "Itukan masih wacana saja. Tidak apa-apa kalau muncul, tapi semua masih menunggu ada waktunya," kata dia. Sebelumnya di Jakarta, Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, pasangan Jokowi-Hatta dari poros tengah masih bersifat wacana karena hanya akan terwujud jika Partai Demokrat tidak memperoleh mitra koalisi dan tiket capres, karena suaranya di bawah 15 persen. Ardian menjelaskan, dengan hasil survei itu, masih terbuka lahirnya poros tengah II yang mendapat sisa satu tiket capres dan cawapres 2014. LSI memprediksi bahwa capres yang diusung poros tengah adalah tokoh nasionalis, dan cawapresnya berasal dari tokoh Islam. Sesuai survei LSI bahwa tokoh nasionalis parpol papan tengah dipilih responden yaitu Joko Widodo (38,3 persen), Prabowo Subianto (11,1 persen), Wiranto (10 persen). Sedangkan posisi cawapres dari parpol Islam, yaitu Hatta Rajasa (31,3 persen), Yusril Ihza Mahendra (15,2 persen), Muhaimin Iskandar (11,8 persen), Suryadhama Ali (10,7 persen) dan Anis Matta (7,5 persen). Survei LSI itu diadakan pada 12 September-5 Oktober 2013, di 33 Provinsi dengan menggunakan 1.200 responden. Metodenya "multistage random sampling", estimasi kesalahan sekitar 2,9 persen. Survei itu juga menggunakan instrumen kuesioner dengan wawancara tatap muka. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013