Berkunjung ke Kabupaten Sidoarjo memang tak ada habisnya, terutama untuk menikmati sajian kulinernya. Kota penghasil petis ini memang memiliki banyak ragam kuliner, salah satunya rujak cingur. Makanan khas Jawa Timur ini memang banyak ditemui di berbagai sudut kota.
Seperti halnya Rujak Cingur Tanggulangin atau yang lebih dikenal dengan rujak Mbak Tila. Berdiri sejak tahun 1970 an, penganan berbumbu dasar petis ini memang tak lekang oleh zaman. Buktinya, penggemar makanan rujak ini selalu bertambah, terutama saat peringatan hari besar keagamaan.
Adalah Muhammad Fitoni, generasi ketiga yang sekarang menjalankan usaha Rujak Cingur Tanggulangin Mbak Tila dengan dibantu oleh keluarganya yang lain.
"Yang membuat beda dari rujak yang lain yaitu penggunaan petis yang asli terbuat dari Kabupaten Sidoarjo yang memiliki rasa khas tersendiri," katanya.
Berlokasi sekitar 100 meter ke arah utara dari lokasi Pasar Wisata Tanggulangin, rujak Mbak Tila ini bisa dengan mudah ditemukan, karena memang lokasinya yang berada di pinggir jalan raya.
"Nama Tila sendiri merupakan nama bibi saya yang waktu itu membantu ibu saya berjualan rujak, sehingga rujak ini lebih dikenal dengan rujak Mbak Tila," katanya.
Ia menyebut, selain rasa khas dari petis, yang membedakan rujak ini dengan rujak yang lain yaitu campuran buah seperti buah mangga sebagai pengganti rasa asam dari rujak. "Kalau tidak ada mangga muda sebagai campuran, kami memakai buah kedondong yang juga memiliki keasaman yang sama," katanya.
Ia bercerita, rujak yang dijualnya ini memiliki dua jenis yaitu rujak "matengan" atau rujak campur. Kalau rujak "matengan" maka, bahan dasar yang disajikan tersebut sudah dimasak terlebih dahulu seperti lontong, sayur dan mentimum rebus atau "bendoyo" dan juga cingur sapi serta kikil sapi. Sementara untuk yang campur, ada tambahan seperti buah-buahan.
"Tetapi, itu semua tergantung dari para pembeli sendiri mengingkan yang seperti apa, nantinya akan kami layani sesuai dengan pesanan," katanya.
Artis
Selama ini, ada beberapa artis yang sempat singgah di warung rujak miliknya di antaranya seperti artis senior Didi Petet dan juga model senior Ratih Sanggarwati.
"Artis-artis tersebut datang tidak bersamaan. Tetapi, yang paling banyak datang ke tempat kami adalah para pejabat dari lingkungan Pemerintah kabupaten Sidoarjo dan juga pejabat dari kabupaten lain atau juga dari dinas yang ada di Provinsi Jawa Timur," katanya.
Ia juga menceritakan resep rahasia untuk menjaga kemurnian rasa dari rujak ini adalah langsung di "ulek" saat rujak tersebut dipesan, sehingga rujak tersebut masih segar saat disajikan kepada pembeli.
"Rata-rata setiap harinya, kami mampu menghabiskan belasan kilogram cingur dan juga kikil untuk pembuatan rujak ini," katanya.
Menurutnya, jam buka rujak ini mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, tetapi biasanya sebelum waktu tutup dagangan rujak ini sudah habis.
"Untuk setiap porsi rujak plus es kelapa muda dibanderol dengan harga Rp15 ribu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013