Mekkah (Antara) - Ngajiran (53), jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang dinyatakan hilang setelah dirujuk ke rumah sakit di Mina (19/10), akhirnya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. "Selama ini ia tidak terdeteksi karena data yang tercatat menyebutkan (dia) asal Malaysia," kata Kepala Seksi Pengamanan Daerah Kerja Mekkah Letkol Caj Asep Abdullah kepada ANTARA di Mekkah, Rabu. Asep mengaku menemukan jenazah Ngajiran di RS King Faisal Shisha, Mekkah, Rabu, pukul 12.00 waktu setempat. "Saya langsung ke bagian kamar jenazah," jelas Asep yang kemudian disodori foto kecil yang ia yakini sebagai foto wajah Ngajiran, namun identitasnya asal Malaysia. "Lalu saya izin untuk melihat langsung ke kamar jenazah. Dari gelangnya diketahui bahwa dia dari Kloter SUB-7," katanya. Sementara itu Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat menyebutkan bahwa menurut surat pemberitahuan dari RS King Faisal Shisha, Ngajiran meninggal dunia di RS Mina Al Jisr pada tanggal 19 Oktober pukul 07.27 waktu setempat. "Tetapi ditulis berkebangsaan Malaysia sehingga agak lama teridentifikasinya. Tapi setelah kami tahu namanya dan gelangnya, saya yakin dia jemaah haji Indonesia," kata Arsyad. Saat ini, katanya, sudah diberitahukan ke maktabnya, yakni Maktab 11, untuk proses pemakaman. "Secepatnya akan dimakamkan setelah surat dari maktab keluar bahwa itu jemaahnya. Akan dimakamkan di Pemakaman Saraya." Ngajiran adalah anggota kloter tujuh embarkasi Surabaya (SUB-7) yang pulang ke Tanah Air Rabu (23/10) pukul 07.05 waktu setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013