Surabaya (Antara Jatim) - Duta Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (Foksi) Jawa Timur Doddy Hernanto yang merupakan gitaris dengan satu jari dan dikenal dengan sebutan "Mr. D", memahatkan bodi gitarnya dengan ukiran ikon Curik Bali dan Banteng Jawa. "Pemahatan gitar kayu sebagai upaya menguatkan upaya konservasi satwa liar itu di rumah seniman Bali I Wayan Tuges di Jalan Baruna, Guwang, Sukowati, Kabupaten Gianyar," kata "Mr. D" saat menghubungi Antara Jawa Timur di Surabaya, Rabu. Proses yang disaksikan gitaris dobel leher (neck) Balawan itu untuk menggaungkan upaya menjadikan gitar sebagai media kampanye satwa liar. "Kami harapkan ini akan menjadi kampanye tersendiri. Kampanye membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk rekan-rekan media baik cetak maupun elektronik," ujarnya. Ia menjelaskan pemahatan gitar "Mr. D Series" itu dilakukan sejak Selasa (1/10) di dekat Pasar Seni Guwang, Gianyar, sekaligus dilakukan kampanye pelestarian dan konservasi satwa liar bersama seniman pahat I Wayan Tuges dan didukung Balawan, gitaris Bali yang telah mendunia. Kegiatan tersebut berlanjut pada Rabu (2/10) dengan mengundang berbagai media di rumah I Wayan Tuges untuk turut mensosialisasikan pelestarian satwa liar dan Kamis (3/10) dijadwalkan kunjungan ke Bali Safari and Marine Park (BSMP) di Gianyar. Di BSMP, "Mr. D" akan melakukan kampanye satwa liar di salah satu kafe dengan menggunakan gitar buatan I Wayan Tuges yang sudah diukir satwa liar menyerupai bentuk jalak atau Curik Bali dan Banteng Jawa. Selanjutnya, kunjungan ke kediaman Balawan sebagai salah satu endorsed (penyokong) gitar ukir satwa liar dengan brand "Mr. D Rick Hanes" untuk ikut serta dalam kampanye Satwa Liar bagi masyarakat luas pada sore hari. Doddy Hernanto menjelaskan langkah-langkah penguatan kampanye tersebut dilakukan setelah sebelumnya digelar edukasi pada kalangan jurnalis melalui workshop atau pelatihan dengan tekanan tematik regulasi dan manajemen satwa liar. Hal itu kemudian ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan kelas terbuka di Taman Safari Indonesia (TSI) Prigen. Kegiatan itu sebagai bentuk penguatan kognitif kepada para jurnalis agar memperoleh gambaran konkret terkait dengan manajemen satwa ex-situ. "Hal ini menjadi sangat penting mengingat Jawa Timur memiliki setidaknya dua ikon terkait satwa, yakni TSI II Prigen dan Kebun Binatang Surabaya. Yang disebut terakhir ini, kerap menjadi sorotan media massa lantaran beragam soal yang membelitnya," ujarnya. Edukasi kepada jurnalis juga dilakukan dalam kegiatan "Owa-K" (Orientasi Wartawan Konservasi) yang merupakan kegiatan tahunan Foksi dengan melibatkan peserta yang lebih luas lagi meliputi seluruh Jawa dan Lampung. "Tak hanya di ex-situ, Foksi juga ambil bagian dalam kegiatan di in-situ sebagaimana yang pernah dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo dan Baluran," kata Doddy Hernanto. Pelibatan penggiat Foksi berlatar jurnalis, menurut dia, memberikan gaung relatif kuat melalui penyampaian fakta yang ada di lapangan melalui pemberitaan. Konten berita itu tak hanya menjadi kontrol bagi pemangku kebijakan dan masyarakat, namun juga memiliki muatan edukasi betapa pentingnya pelestarian satwa liar plus habitatnya, tambahnya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013