Malang (Antara Jatim) - Sejumlah pemain Persema yang berkompetisi di ajang Liga Primer Indonesia mulai meninggalkan tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut karena tidak adanya kejelasan nasib tim tersebut.
Asisten Manajer Persema Dito Arief di Malang, Senin, mengakui sudah ada beberapa pemain yang berlabuh ke sejumlah klub baru dan manajemen juga sudah mengeluarkan surat keluar mereka.
"Status mereka sekarang bebas dan manajemen Persema juga tidak akan menahan mereka, sebab Persema secara resmi sudah dibubarkan. Apalagi, manajemen juga masih punya tanggungan gaji para pemain maupun pelatih," ujarnya.
Jika manajemen menahan pemain, tegas Dito, secara otomatis gaji akan tetap menjadi tanggungan manajemen. Oleh karena itu, manajemen tidak akan menahan pemain agar mereka bisa mengembangkan karier dan menentukan masa depannya.
Beberapa pemain yang sudah meninggalkan Persema dan bergabung dengan klub lain di antaranya adalah Dodit Fitrio Effendi, Syaiful Indra Cahya, Irfan Radity, Yudha Asmawan serta Jodi Kustiawan. Sedangkan pelatih Rudi Hariantoko kembali melatih klub asalnya, PS Djagung.
Menyinggung tunggakan gaji pemain dan pelatih, Dito mengatakan sekitar Rp1,5 miliar untuk durasi lima bulan, termasuk dana pribadi pengurus yang dipergunakan untuk biaya operasional tim.
Selain menunggak gaji pemain dan pelatih pengganti (Rudi Hariantoko), manajemen Persema juga masih menunggak gaji pelatih asal Makedonia Slave Radovski yang mencapai ratysan juta rupiah.
Manajemen berjanji akan secepatnya menyelesaikan tunggakan gaji para pemain maupun pelatih tersebut. "Kami tetap berkomitmen untuk menyelesaikan masalah gaji tersebut sebelum Persema kami serahkan ke Pengcab PSSI Kota Malang," terang Dito.
Ia mengemukakan anggaran untuk menyelesaikan tunggakan gaji para pemain dan pelatih itu dari kompensasi yang diberikan oleh PT LPIS. Manajemen Persema telah mengajukan tuntutan ke PT LPIS yang telah membiarkan Persema tetap menyelesaikan putaran pertama kompetisi LPI, sehingga keluar anggaran operasional cukup besar.
Padahal, padaawal putaran pertama LPI, Persema sudah dua kali kalah WO dan akhirnya didiskualifikasi pada putaran kedua. "Biaya yang dikeluarkan selama putaran pertama inilah yang kami tuntut ke PT LPIS,' tegasnya.
Persema didiskualifikasi bersama dengan Persibo Bojonegoro dan Persija LPI.
Selain didiskualifikasi pada putaran kedua kompetisi LPI, Persema juga dijatuhi sanksi turun ke liga amatir (divisi III) karena telah membelot dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) ketika kompetisi sedang berjalan.
Sanksi tersebut juga dialami oleh Persibo Bojonegoro dan PSM Makasar karena alasan yang sama, yakni membelot dari kompetisi LSI dan bergabung dengan LPI.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013