Malang (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kota Malang menambah lokasi untuk pemeriksaan HIV/AIDS melalui Voluntary Counselling and Testing (VCT) guna memudahkan jangkauan masyarakat yang ingin mengetahui kondisi masing-masing terhadap penyakit tersebut. Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Nusindrati di Malang, Kamis, mengatakan sebelumnya pemeriksaan HIV/AIDS hanya ada di VCT RSSA Malang dan VCT Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Dinoyo. "Mulai tahun ini layanan pemeriksaan HIV/AIDS bisa silakukan di tiga puskesmas, yakni Puskesmas Dinoyo, Kendalsari dan Puskesmas Arjuno," katanya disela-sela Desiminasi Annual Survey 2013 di Malang. Ia berharap pemeriksaan VCT di Puskesmas bisa mempermudah masyarakat untuk mendeteksi HIV/AIDS secara dini. Dan, ke depan akan semakin banyak puskesmas yang membuka layanan VCT HIV/AIDS. Sebab, lanjutnya, saat ini pemeriksaan HIV/AIDS bukan merupakan hal yang tabu di lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir melakukan pemeriksaan. Ia mengemukakan hampir semua orang berisiko terjangkit HIV/AIDS, sebab penderitanya sudah merata dari berbagai kalangan, termasuk ibu rumah tangga. Menyinggung penderita HIV/AIDS yang selama ini melakukan pemeriksaan di VCT RSSA Malang maupun RSI Unisma, Nusindrati mengatakan tidak hanya warga Kota Malang saja, tapi banyak juga dari luar kota. Dan, setiap tahun selalu ditemukan penderita baru. Untuk melakukan antisipasi agar penyebarannya bisa ditekan, Dinkes setempat secara kontinyu melakukan sosialisasi melalui kader Napza, membentuk komunitas warga peduli AIDS di 10 kelurahan yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Sedangkan antisipasi penyebaran HIV/AIDs di lingkungan usia produktif, katanya, telah dibentuk komunitas Aku Bangga Aku Tahu (ABAT). "Kami juga bekerja sama dengan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)," ujarnya. Jumlah penderita HIV/AIDS yang ditemukan di Kota Malang sejak 1997 hingga data Juni 2013 sebanyak 2.650 orang. Sedangkan tahun 2012 jumlah penderita mencapai 2.134 orang.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013