Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menyiapkan infrastruktur pembangunan pelabuhan internasional Manyar, Gresik, yang akan terintegrasi dengan kawasan industri "Java Integrated Industrial Port Estate" (JIIPE). Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto, dalam siaran pers di Surabaya, Rabu, mengemukakan tahapan pembuatan infrastruktur dasar sedang memasuki pembangunan jalan akses, air bersih, jaringan listrik, dan penyediaan lahan. Bahkan, untuk kawasan industri serta dermaga sebagai area sandar kapal pengangkut bahan infrastruktur industri juga segera dibangun. "Kami yakin pemancangan tiang pertama (ground breaking) infrastruktur dasar tersebut akan dilakukan pada awal Oktober 2013," katanya. Menurut dia, peresmian itu sebagai wujud keseriusan Pelindo III dan mitra kerja dalam mengembangkan kawasan JIIPE. Pihaknya optimistis selama satu tahun mendatang mampu menyediakan fasilitas pokok lain. "Contoh lahan, air, gas, listrik, pengolahan limbah, dermaga. Terkait dengan penyediaan air, gas, dan pengolahan limbah, kami telah menandatangani nota kesepahaman dengan berbagai pihak," ujarnya. Ia menjelaskan, mitra kerja samanya antara lain Pemerintah Kabupaten Gresik, PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI), dan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN). PT BJTI adalah anak perusahaan Pelindo III dan PT UEPN adalah anak perusahaan PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo. "Pada masa mendatang kedua perusahaan tersebut selaku pengelola JIIPE di Gresik," katanya. Mengenai penyediaan fasilitas pokok penunjang kawasan industri, Djarwo menargetkan selesai dalam jangka waktu satu tahun atau Oktober 2014. Pada saat itu, para investor sudah mulai membangun pabriknya. Kalangan investor yang akan masuk ke JIIPE ini adalah para penanam modal premium misalnya pengusaha berskala besar. "Jadi pembangunan infrastruktur ini bukan main-main. Apalagi saat ini sudah ada perusahaan otomotif yang berniat berinvetasi di JIIPE sebagai pabrik untuk memenuhi kebutuhan mobil di kawasan Asia-Pasifik," katanya. Sementara itu, Direktur Utama PT BJTI, Rahmat Satria, menambahkan kawasan industri di JIIPE akan dibangun seluas 2.500 hektare, sedang khusus untuk kawasan pelabuhan dibutuhkan sedikitnya 400 hektare. Hingga sekarang baru sekitar 1.500 hektar yang dibebaskan sebagai penunjang kawasan industri. "Komposisi saham kepemilikan untuk kawasan pelabuhan adalah 60 persen PT BJTI dan 40 persen PT UEPN dengan nama PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS). Namun, untuk kawasan industri komposisi sahamnya adalah 60 persen PT UEPN dan 40 persen PT BJTI dengan nama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS)," katanya. Ia menyatakan, pembangunan JIIPE ini merupakan bentuk dari semangat untuk menekan biaya logistik. Salah satunya dengan mendekatkan kawasan industri dan pelabuhan yang tentunya akan berimbas pada berkurangnya biaya transportasi atau pengangkutan dari pabrik ke pelabuhan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013